Kamis, 11 November 2010

Psikologi Abnormal

DEFINISI NORMAL
  • Normal diartikan : sbg keadaan sehat (tidak patologis) dlm fungsi keseluruhan (Maramis, 1999)
  • Prilaku normal adalah : perilaku yg adekuat yaitu serasi & tetap yg dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya. (kartini kartono, 1999)
  • Prilaku pribadi normal : sikap hidup yg sesuai dengan pola kelompok masyarakat tempat ia ada sehingga tercapai relasi interpersonal & intersosial yg memuaskan (kk '89)
Kriteria Pribadi Normal:
Menurut (Gunarsa & Gunarsa, 1989) menutip pendapat A.H. Maslow:
  • perasaan aman yg adekuat
  • memiliki penilaian diri & wawasan yg rasional
  • memiliki spontanitas & emosionalitas yg adekuat
  • mempunyai kontak dg realitas secara efisien
  • memiliki dorongan & nafsu jasmani yg sehat serta kemampuan untuk memenuhi dan memuaskan.
  • mempunyai pengetahuan diri yg adekuat
  • mempunyai tujuan hidup yg adekuat
  • mampu belajar dari kemampuan hidupnya
  • sanggup untuk memuaskan tuntutan & kebutuhan kelompok
  • emansipasi yg pantas & sehat dari kelempok maupun kebudayaan
  • memiliki integritas & konsisten kepribadian
Ada 2 pendekatan untuk pedoman tentang normalitas (prof. Suprapti Sumarmo 1976) :
  1. Pendekatan kuantitatif
    => berdasarkan patokan statistik, dengan melihat pada sering atau tidak terjadi berdasarkan perhitungan awam.
    Contoh : prilaku makan 8 s.d 10 kali sehari
  2. Pendekatan kualitatif
    => berdasarkan observasi empirik pada tipe-tipe ideal & sering terikat pada faktor sosial setempat.
    Contoh : Perilaku menangis berlebihan hingga menjerit-jerit pada mereka yg sedang mengalami kematian disuatu lingkungan budaya.

DEFINISI ABNORMAL
  • Abnormal adalah : perilaku yg menyimpang dari yg normal (tidak biasa terjadi)
  • Perilaku Abnormal : perilaku yg tidak dapat diterima umum.
Kriteria Pribadi Abnormal :
  1. Kelangkaan statistical (statistical Infrequency)
    T.L abnormal diasumsikan dlm "populasi kurva normal" yg menempatkan mayoritas individu berada ditengah & sangat sedikit yg berada pada posisi ekstrim. Jadi, seseorang dianggap normal bila orang tersebut tidak menyimpang jauh dari rata-rata atau perilaku tsb.
  2. Pelanggaran Norma (Volition of Norm)
    T.L yg menyimpang dari norma sosial & mengancam atau membuat cemas orang yg mengamatinya.
    Misalnya: kekerasan, psikopat, schizofrenia
  3. Penderita Pribadi (Discomfort/personal Distress)
    Suatu perilaku dmn individu secara personal merasa berada dlm situasi penuh tekanan baik stress dari lingkungan maupun kondisi dari dlm dirinya.
    Misalnya : depresi, cemas yg berat (rasa sakit ketika melahirkan)
  4. Disabilitan/Disfungsi (Mal Adaptive Behavior)
    Ketidakmampuan individu dlm beberapa bidang penting dalam hidup baik hubungan kerja/pribadi.
    Contoh: penderita narkoba mengalami gangguan dlm pekerjaan / pribadi
  5. Tidak diharapkan (Unexpectedness)
    Suatu respon dari perilaku yg tidak diharapkan terhadap stresor lingkungan karena sudah diluar proporsi.
    Contoh: Kecemasan yg sangat & terus menerus terhadap hartanya walaupun tergolong kaya.
Lebih lanjut W.B. Maher & Maher (1985), menjelaskan kategori tingkah laku yg abnormal yaitu:
  • Tingkah lakunya berbahaya terhadap diri sendiri maupun orang lain
  • Kontak realitas yg buruk
  • Reaksi emosional yg tidak sesuai terhadap situasi
  • TL tidak menentu (aneh)/beralih tanpa dapat diramalkan

DEFINISI PSIKOLOGI ABNORMAL

Sehingga Psi. Abnormal adalah:
  1. Suatu ilmu yg mempelajari sifat-sifat & perkembangan gangguan jiwa
  2. mempelajari mengapa orang berperilaku, berpikir dan merasa dalam cara yg tidak diharapkan
  3. mencegah, mengurangi dan menyembuhkan
ETIOLOGI
  1. Primer (Primary Causes)
    Kondisi yg harus ada seandainya gangguan itu terjadi. Penyebab: biasanya hal yg mutlak tapi tidak selalu mencukupi untuk melahirkan perilaku abnormal. Justru banyak gangguan perilaku yg lahir bukan karena penyebab utama.
  2. Predisposisi
    Penyebab yg sifatnya kecenderungan yaitu kondisi yg datang sebelum terjadi gangguan pada kondisi tertentu. Contoh: keterikatan pada ibu.
  3. Aktual (precipitating causes)
    Kondisi yg secara langsung memberi efek pada terjadinya gangguan dan bertindak sebagai pemicu
  4. Penguat (Reinforcing causes)
    Kondisi yg cenderung memelihara perilaku hal adaptif yg telah / sedang terjadi. Contoh: Over protektif.
DEFINISI PARADIGMA
  • Paradigma : sekumpulan asumsi dasar yg bersama-sama memberi definisi/menetapkan bagaimana caranya memberi konsep, mengumpulkan & menginterprestasikan data, memikirkan tentang fakta / pokok persoalan khusus.
  • Aliran dalam paradigma, yaitu:
    1. P. Biologis
      proses tubuh yg menyimpang, sbg memusatkan pada faktorgenetis & biokimia. Paradigma ini berhubungan dengan gangguan menyimpang: patologis, diklasifikasikan berdasarkan simptom.
      Klasifikasi disebut diagnosis, sedangkan proses yg dirancang untuk mengubah PL : terapi.
      Genetika perilaku : studi tentang perbedaan individu dlm PL yg sebagian disebabkan oleh perbedaan genetik.
    2. P. psikoanalisa
      memusatkan perhatian pada depresi & proses tidak sadar, dmn paradigma menyelidiki kehidupan awal serta proses tidak sadar pada pasien sbg penyebab abnormal. Dgn kata lain gangguan akibat insting Id yg kuat yg mengatur/menentukan terhadap perkembangan konflik yg tidak disadari terkait terhadap psikoseksual tertentu.
    3. P. Behavioris (belajar)
      dilihat sbg adapsi yg tidak efektif (menyimpang) sbg hasil belajar mal adaptif / salah dlm mempelajari sesuatu yg baik tapi berhasil dlm belajar yg tidak baik.
    4. P. Kognitif
      bagaimana orang memusatkan perhatian, menyusun pengalaman, bagaimana pengertian terhadap hal yg ditangkap & mengubah stimulus lingkungan ke dalam informasi yg berguna sehingga interprestasi irasional merupakan faktor utama dalam abnormalitas.
    5. P. Diathesis Stress
      hasil interaksi antara suatu predisposisi kearah penyakit tertentu (diathesis) dengan stress dari lingkungan.
      Contoh: individu akan ke Jakarta, tetapi sudah terbayang situasi Jakarta yg tidak menyenangkan sehingga muncul rasa mual atau tidak enak padahal belum terjadi.

DEFINISI SEJARAH

1. Masa Demonologi Awal
Makhluk jahat dapat menempati seseorang dan mengendalikannya sehingga sakit jiwa.
"EXORCISM" -> pengusiran roh jahat dg spiritual seperti doa, suara gaduh, dipaksa minum cairan yg tidak enak, membuat penderita kelaparan supaya roh jahatnya pergi.

2. Masa Somatogenesis (Hipocrates)
penyakit jiwa disebabkan oleh gangguan (kelainan) pada jasmani. Otak sbg organ kesadaran berisi kehidupan intelek & intuisi sehingga kalau prilaku (pikiran) seseorang menyimpang, berarti ada patalogi di otak.
Mengklasifikasi gangguan mental: Mania, Melancholia, Phrenitis.
Hipocrates menyatakan fungsi otak yg normal bergantung pada keseimbangan 4 cairan:
- darah --> tempramen mudah berubah
- empedu hitam --> melancholia
- empedu kuning --> cemas/mudah tersinggung
- phlegma/lendir --> lambat & bodoh

3. Masa orang sakit jiwa di anggap sebagai tukang sihir
abad 13 di Eropa sedang terjangkit wabah & orang2 mencari kambing hitam: tukang sihir, sbg penyebab sehingga mereka dianiaya dan dibunuh.

4. Masa PKB Asylum
Eropa sebelum abad-19. Orang yg sakit ditampung di "Leprosium", setelah wabah Lepra berhenti tempat ini menjadi "Asylum": tempat penampung orang sakit jiwa. Pada jaman ini "Benyamin Rush" (1745-1813) bapak Psikiater Amerika, menyatakan bahwa gangguan jiwa karena kebanyakan darah.





5. Masa Moral Treatment
ditandai dengan perlakuan yg lebih moralis/humanistik terhadap penderita gangguan jiwa.
- Philippe Pinel (1745-1826) tokoh utama dalam gerakan perlakuan manusiawi pd pasien jiwa di Asylum.
- William Tuke (1732-1822) yg mendirikan RS jiwa York Retreat Inggris. Ia memberi pada pasien suasana sepi, religi, istirahat, bercakap2, & perawat.

6. Masa Mulainya Pemikiran Baru
  •  Somatogenesis
    - Wilhelm Griessenger (Jerman) : gangguan jiwa disebabkan oleh fisik, sesuai dg pandangan Hipocrates
    - Emil Kreaplin (1883), penemu penyakit schizofrenia. Membuat klasifikasi ttg sifat organik dari gangguan jiwa. Menurutnya pada penyakit jiwa ada kandungan skloup simptom (gejala/sindrom).
    Setiap penyakit jiwa berbeda dlm hal asal-usul, simptom, perjalanan penyakit & akibatnya.
    Kreaplin membagi 2 golongan penyakit jiwa:
    1. Dementia praecox - schizofrenia - tidak seimbangan kimia
    2. psikosis manic depresif - tidak teraturan metabolisme
  • Psikogenesis
    Eropa barat gangguan jiwa dianggap karena rusaknya fungsi psikologi & banyak gangguan hystercal (sekarang disebut gangguan konversi). Menderita gangguan fisik seperti buta/lumpuh tanpa sebab anatomis.
    - Anton Mesmer (Austria), gangguan histeria karena distribusi cairan magnetisme binatang dlm tubuh.
    - Martin Charcot, karena psikologis di Vienna, Joseph Breuer menhinoptis & membiarkan pasien melakuakan katarsis.

DEFINIS DIAGNOSIS

Klasifikasi & Diagnosis gangguan jiwa :
  • masih menjadi acuan di Indonesia: penggolongan berdasarkan DSM (Diagnostik and Statistical Manual of Mental Disorder) oleh APA.
  • DSM I 1952, DSM II 1968 - DSM IV 1994, selain DSM di Indonesia pedoman penggologan & Diagnostik gangguan jiwa (PPDGJ) jg menggunakan acuan yg berasal dari ICD oleh WHO sampai ICD fex
  • khusus untuk keperluan pendidikan, penggolongan berdasarkan DSM yg paling sering digunakan karena deskriptif, ateoretis, multiaksial.
DEFINISI AKSIS

5 aksis dalam menyusun suatu diagnosis berdasarkan DSM IV :
I : Sindrom klinis & kondisi lain yg mungkin fokus perhatian klinis.
II : Gangguan kpribadian termasuk ciri penyebab.
  • AKSIS I
    pada masa bayi, anak-anak, remaja, delirium, dimensia, amnesia, kognitif gangguan mental oleh kondisi medis umu berhubungan dg zat, schizofrenia & gangguan psikotik lain: mood, cemas, somato form, seksual, identitas kelamin, gangguan makan & tidur, pengendalian impuls, gangguan penyesuaian & kondisi yg menjadi pusat perhatian medis, gangguan buatan & disosiatif.
  • AKSIS II
    gangguan kepribadian yg menonjol & retardasi mental. Gangguan kepribadian paranoid, skizoid, skizotipal, antisosial, narsis, ambang, historionik, menghindar, tergantung opsesif kompulsif, retardasi mental.
  • AKSIS III
    kondisi medis umum/gangguan fisik.
    Penyakit infeksi, parasi, neoplasma, endokrin, nutrisional, metabolik imunitas.
    Penyakit pada darah & organ2 pembentuk darah pada sistem sirkulasi, pernafasan.
    Penyakit sistem pencernaan pada gemitourinarius, penyulit hamil, dll.
  • AKSIS IV
    Problem psikososial & lingkungan.
    Masalah dg kelompok pendukung primer, berhubungan dg lingkungan sosial, pendidikan, pekerjaan, perumahan, ekonomi, pelayanan, kesehatan, hukum/kejahatan, psikososial & lingkungan sosial.
  • AKSIS V
    penilaian fungsi global (GAF) dlm bentuk skala angka 0-100
Catatan !
- aksis I, II, III => tidak selalu ada hubungan etiologi (penyebab) & patogenesis.
- aksis I, II, III, & IV => saling berinteraksi & mempengaruhi.


DEFINISI SKIZOFRENIA

"spiliting of personality"
Skizo => retak / pecah
Frenia => jiwa
Awal --> kraeplin
"Demantia Praecox"

=> penyakit yg mengganggu kemampuan berfikir & berhubungan dg orang lain.
=> sulit membedakan khayal & kenyataan
=> sering tidak tanggap, menyendiri, tidak bersosialisasi.

Diagnosa dibuat berdasarkan  gejala yg terdapat 6 bulan.

25%   sembuh
50%   membaik dlm 10 tahun
25%  selalu menunjuk gejala

Warning Signs Of Skizofrenia :
  • mendengar / melihat yg tdk ada
  • perasaan yg selalu diawasi
  • cara bicara / menulis aneh (tdk masuk akal)
  • Strange Posturing
  • tidak beraksi terhadap situasi yg amat penting
  • kemunduran prestasi akademik / kerja
  • perubahan penampilan / perawatan pribadi
  • perubahan bersifat (kepribadian)
  • menarik diri dari situasi 2x sosial
  • marah / ketakutan irrasional terhadap orang dekat
  • tidak bisa tidur / konsentrasi
  • perilaku tidak wajar, terlalu religius / mistik
75% mengidap di usia 16-25 tahun
wanita : usia 20 - 30 tahun
pria : akhir usia remaja hingga awal 20 tahun

Indikator morbid :
  1. tidak mampu mengekspresikan emosi
  2. penyimpangan komunikasi
  3. gangguan atensi
  4. gangguan perilaku (pemalu, tertutup, menarik diri)
ETIOLOGI
  1. Biologis
    - keturunan / herebiter
    - bio kimiawi => (dopamin + seretonin berlebihan dioatak) Abnormalitas GABA & Glutamat
    - faal saraf
    - anatomi
  2. Genetik
  3. Pencetus
    faktor-faktornya:
    - pekerjaan : PHK
    - perumahan : c/ rumah di gusur
    - perkawinan
  4. masih diteliti
Simptom Gejala
  1. Positif Simptom => akut
    adalah manifestasi yg jelas dapat diamati orang lain
    • Delusi : adlh suatu gagasan/pendapat bahwa individu meyakini suatu kebenaran yg kemungkinan, bahkan hampir pasti tidak mungkin.
      Bentuk2 :
      1. Delution of control
      2. Delution of passivity : merasa lemah, tdk berdaya, tdk ada upaya terhadap keadaan diluar dirinya.
      3. Delution of perception : pengalaman indera, merasa pengalamanb indera/mistik
      4. Somatic passivity : kondisi dmn penderitanya padif dmn sensasi dan tubuhnya, merasa cuek
      5. Thought Insertion : (si sifat pikiran) merasa ada pikiran orang lain dipikarannya.
      6. Thought Broadcast : (siar pikiran) penderita merasa tahu apa yg pikirannya (curiga)
      7. Thought drawal : penderita merasa ada yg ingin mencuri pikirannya.
      8. Thought echo
      9. Made feeling
      10. Made Volational acts
      11. Made impuls
    • Halusinasi : suatu gejala yg dilihat sesuatu yg tidak ada.
      Bentuk2 :
      1. Audible thought : merasa didlm pikiran ada suara (tunggal) yg lewat ada ide2, seperti mengaruh untuk membunuh anak2nya.
      2. Voices Arguring : ada suara2 yg saling membantah-membantah
      3. Voices Commenting : merasa ada suara dipikirannya yg terus ada komentar oleh si penderita
    • Disorganisme, meliputi :
      • disorganisasi pembicaraan
      • perilaku aneh (Bizarre)
  2. Simptom Negatif
    adalah : hilangnya ciri khas/fungsi normal seseorang.
    • cend bertahan & meruapakn predekator buat hidup kualitas hidup yg rendah
    • Avolition (Apati) : kondisi yg kurangnya energi dan ketiadaan minat/tidak mampu untuk tekun melakukan apa yg biasanya merupakan aktifitas rutin
    • Alogia : kuarangnya kemampuan dalam bicara, cend
 



DEFINISI GANGGUAN MOOD (BUNUH DIRI)
[AFEKTIF] => yg terlihat
Mood : situasi emosi internal yg persisten & terhadap cukup lama secara subjek yg makin naik/turun/normal.
Gangguan Mood : hal yg mengganggu rutinitas sehari-hari.
  • Gangguan Depresi Mayor (Unipolar)
    - gangguan depresi Mayor (depresi)
    Ciri umum depresi mayor (depresi):
    • perubahan pada kondisi emosional (sedih, marah, gelisah)
    • perubahan pada motivasi (-respon pada pujian, -untuk memulai kegiatan pagi hari, -minat)
    • perubahan pada fungsi & perilaku motorik (males, loyo, makan +/-, tidur +/-)
    • perubahan pada kognitif (susah konsentrasi, berfikir kurang)
    Unipolar : karena gangguan itu searah
    Bipolar : perubahan gangguan mood (bertambah/berkurang/normal)

    Diagnosis bisa dipastikan jika ada 5 atau lebih simptom selama 2 minggu. Ada 8 simptom:
    • Mood depresif sepanjang hari/hampir semua aktivitas sehari-hari
    • hilang minat/kesenangan pd semua/hampir semua aktivitas sehari-hari
    • hilang berat badan / bertambah
    • insomnia / hipersomnia
    • agitasi / retardasi psikomotor
    • lelah / kehilangan energi
    • rasa tidak berharga / bersalah yg berlebihan
    • pemikiran tentang kematian / usaha bunuh diri
    - gangguan distimik
    gangguan depresi ringan tp kronis dimana penderita mengalami mood depresif hampir sepanjang hari / tiap hari.
    Gejala hampir sama dengan Depresif Mayor hanya lebih ringan. Bedanya hanya durasi / waktu.
    Simptom jg sama dengan Depresif Mayor tapi tanpa bunuh diri. (minimal 3 simptom)
  • Gangguan Perubahan Mood (Bipolar)
    : melibatkan perubahan mood lebih dari 1 arah (bertambah/berkurang/normal)
    => gangguan yg ditandai munculnya 1 atau lebih episode manik, campuran bahkan terkadang episode Depresif Mayor.

    Kriteria episode manik :
    - mood naik (euforia)
    - meluap 1 minggu

    Simptom-simptom :
    - meningkat kepercayaan diri / ide kebesaran
    - kurang kebutuhan untuk tidur, merasa ingin selalu aktif
    - banyak bicara
    - flight of ideas (pikiran yg berlomba2)
    - peningkatan aktivitas berarah pada tujuan

    Kriteria Campuran :
    - 1 minggu, hanya penderita mengalami perubahan mood sangat cepat.

GANGGUAN MENTAL ORGANIK / GANGGUAN KOGNITIF
: gangguan jiwa yang berkaitan dgn penyakit, cedera/rudapaksa otak yg berakibat disfungsi otak.

Gambaran Umum:
  1. Gg. fungsi kognitif: daya ingat, pikir dan belajar
  2. Gg. sensorium: gg. kesadaran & perhatian
  3. Gg. daya persepsi: isi pikiran, suasana perasaan & emosi
3 jenis utama gangguan:
  1. Delirium:
    - akibat gangguan medis umum
    - intoksikasi zat
    - putus zat
  2. Dimensia: Alzhaimer, Vaskular, akibat Parkinson, Hutington, Pick, Creutzfeldt-Jacob, HIV, trauma kepala.
  3. Amnestetik:
    - akibat kondisi medis umum
    - akibat pengguna zat
DELIRIUM
  • kesadaran berkabut
  • kondisi penderita mengalami kebingungan mental, disorientasi, tdk memusatkan perhatian
  • terjadi tiba2 / berangsur2 selama beberapa jam/hari, & sering hilang spontan.
  • awal, individu sering gelisah terutama malam hari, karena tdk bisa tidur karena mimpi buruk.
  • penyebab pasiennya intoksitasi, putus zat, metabolisme yg disequilibrium, nutrisi linfeksi/demam. Gangguan neurdogis (penyakit fisik umum), stress karena perubahan lingkungan.
DIMENSIA (Penyakit Pikun)
  • kemunduran fungsi mental yang mengakibatkan gg ingatan, pikiran, penilaian, serta penggunaan bahasa
  • sifat: progresif (terus2), statis/melambat (tergantung penyebab), prevalensi cenderung meningkat seiring bertambah usia & tdk dapa kembali ke normal (80th).
  • Simptom: sulit mengingat bnyak hal terutama peristiwa yg baru
    Penyebab:
    1. Dimensia Alzheimer
      - lebih umum terjadi pada wanita dan lansia
      - awal, sulit konsentrasi serta mengingat materi yg baru dipelajari, terlihat seolah2 pikirannya kosong dan mudah tersinggung.
      - suka menyalahkan orang lain, mengalami delusi, disortentasi
    2. Dimensia Frontal Temporal
      - diakhir usia 50 th
      - perubahan prilaku & kepribadian yg ekstrim, menjadi sangat apatetik & tdk responsif/euforia
      - penyakit pick (penyebab), gg degeneratif dimana neuron2 dlm otak menjadi hilang & diganti oleh badan2 pick.
    3. Dimensia Frontal Subkrotikal
      - gg. sirkuit dlm otak menjulur dari daerah subkrotikal ke kortex (dlm daerah ini berperan dlm, pengendalian gerak motorik & kognisi
      Tipenya:
      a. Korea Hunting: gerakan berkedut yang tdk disengaja pd wajah, leher, tungkai/badan.

      b. Parkinson: penyakit progresif pd ganglia basalis yg mengakibatkan tremor otot, kaku otot, susah jalan, kendali bususk pd gerekan motorik halus/hilangnya tonus otot wajah (tdk berekspresi).

      c. Hydrosefalus: hendaya dlm sirkulasi cairan serebrospinal yg membuat cairan tsb terakumulasi dlm rongga otak.
AMNESTIK 
  • Gg. inngatan yg meliputi tdk mampu untuk mempelajari yg baru & tdk ingat masa lalu.
  • benturan keras dikepala, komplikasi operasi otak, hiposial, infaktrus, penggunaan kronis zat psikoaktif (alkohol)
  • Sindrom Korsakoff: amnestik menetap karena penggunaan alkhol ditandai hilangnya ingatan & disorientasi.
  • Penyakit Wernicke: ditandai kebingungan, disorientasi serta kesulitan mempertahankan keseimbangan jalan.
Perbedaan Delirium & Dimensia
Delirium
- terjadi tiba2
- berlangsung beberapa minggu
- berhubungan dgn pemakaian obat, gejala putus obat, penyakit berat/ kelainan metabolisme
- selalu memburuk pada mlaam hari
- tdk mampu memusatkan perhatian
- kesiagaan berfluktasi
- bahasa lambat, sering tidak dimengerti & tdk tepat
- orientasi pd lingkungan bervariasi

Dimensia
- terjadi perlahan
- menetap
- tanpa penyakit
- sering (hampir setiap hari)
- perhatian mengembara (kemasa2)
- berkurang kesiagaannya
- kesulitan dlm menemukan kata2 yg tepat
- terganggu orientasinya


GANGGUAN NEUROTIK (ANXIETAS)
  1. Cemas (anxiety): sebuah keadaan emosional dimana terdapat perasaan tegang yg tdk menyenangkan/ perasaan sesuatu yg buruk akan terjadi.
    Tergolong gangguan neurosis.
  2. Gangguan Cemas: suatu bentuk gangguan mental dimana mengganggu individu dan dianggap suatu yg asing serta tdk dapat bisa diterima.

    Neurosis -> William Cullen, buku: "System of Nosology"
  3. Gejala: sesuai kepribadian individu, lingkungan
    • Psikologi: tegangan, khawatir, panik, ketakutan, menjadi gila, ketakutan mati, derilasi/dipersonalisasi.
      - Derealisasi: penderita merasa apa yg ada diluar dirinya menjadi lain.
      - Depersonalisasi: penderita merasa dirinya bukan dirinya.
    • Fisik: gemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala ringan, ototnya tegang, sulit bernafas, dadanya sakit, kaki/tangan kesemutan, bicra menjadi gagap, kaki/tangan lemah.
      Bentuknya:
      1. Fobia : takut akan sesuatu yang berlebihan.
        - Fobia Spesifik : ketakutan yg berlebihan & persisiten (bertahan lama)
        Jenis: fobia binatang, lingkungan alam, luka, darah, suntikan, situasional, kostum karakter tertentu.

        - Fobia Sosial: ketakutan yg berlebihan thdp interaksi maupun situasi sosial
        Bentuk2: demam panggung; kecemasan berbicara ditempat umum/pengarahan disuatu acara,
        Etiologi:

GANGGUAN SOMATOFORM
=> bentuk gg berupa keluhan fisik/psikis
Gg. yg ditandai adanya gejala fisik yg bermacam2, berulang2 & sering bnerubah2
Tipe2 / bentuk:
  • Gg. nyeri (pain disorder): suatu gejala sakit pd suatu tmpt/ lbh yg tdk dpt dijelaskan mlalui pemeriksa medis.
  • Gg. Dismofik Tubuh: disebut istilah BDD (Body Dismofic disorder) => gg. berupa keluhan yg berlebihan tentang kerusakan fisik yg dibayangkan atau dibesar2kan dlm hal penampilan.
    seriing menunjukan doyan dandan,. menata rambut secara kompulsif.
  • Gg. Hipokondriasis: suatu hasil inteprestasi yg tdk redistis & tdk akurat pd simptom/sensasi sehingga mengarah pada kekuatan bahwa individu punya lagi yg parah, meskipun tidak ada penyebab medisnya.
  • Gg. Konversi: gg dgn karakteristik munculnya 1/ beberapa simptom neurologis (buta, lumpuh, ttpi tdk dpt dijelaskan oleh medis)
    Contoh:
    - Anesthesia: individu merasa badan lumpuh sebagian/seluruh pada tangan & kaki.
    - Aphonia: tiba2 tdk dpt bersuara
    - Anosmia: penciuman hilang/indra penciuman tdk berfungsi
    - Labelle indifference: sikap yg tdk peduli/tdk perhatian pd penyakit
    - Tunnel vision: penglihatan terbatas/sempit.
  • Gg. Somatisasi (Sindrom Briquet)
    Ciri-ciri:
    - keluhan somatik beragam & berulang
    - bertahan beberapa tahun, min 2 tahun
    - menuntut perhatian tinggi dlm medis
    - hambatan dlm memenuhi peran sosial/pekerjaan.

    => Gangguan dgn keluhan ganda & beragam
    Menurut DSM 4, gejala yg muncul 4 simptom:
    1. 4 simptom nyeri pd lokasi berbeda
    2. 2 simptom Gastrointestinal (diare-mual, muntah-kembung)
    3. 1 simptom seksual (tdk mampuan ereksi)
    4. 1 simptom Pseudoneurologis (gg. konversi)
  • Gg. Buatan: dimana individu sengaja berpura2 sakit/membuat dirinya sakit.
    Bertujuan: untuk mendapat perhatian, lepas tanggung jawab/kewajiban.
  • Gg. Malingering: perilaku yg sengaja diciptakan/menampilkan simptom fisik & psikologis palsu (berlebihan). Tujuan: untuk mendapat keuntungan sekunder (menghindari kewajiban, mendapat perhatian, dll)

 GANGGUAN DISOSIATIF

Adalah: gg ditandai dgn perubahan perasaan rindu tentang identitas, memori, atau kesadarannya.
Jenis:
  1. Amnesia Disosiatif
    => hilangnya daya ingat (ttg kejadian penting yg baru terjadi)
    => biasanya berpusat pd kejadian2 traumatik (kecelakaan, bencana, kesedihan mendalam)
  2. Fugue Disosiatif
    => memiliki semua ciri amnesia disosiatif tetapi ditambah dengan melakukan pergi meninggalkan rumah
    => muncul karena individu mengalami stress/konflik yg sangat berat.
  3. Gg. dipersonalisasi
    => dimana individu merasa dirinya bukan diri yg sesungguhnya
    => bisa dlm bentuk dipersonalisasi (perasaan dirinya tdk nyata/aneh) & derealisasi
  4. Gg. Identitas Disosiatif (Gg. kepribadian ganda)
    => gg yg kronis serta paling serius yg berkaitan dgn pengalaman traumatis di dlm kehidupan individu.
  5. Gg. Trans (kesurupan)
    => individu kehilangan untuk sesaat tentang diri sendiri/lingkungan.
    => tdk bs dikendalikan.
DISFUNGSI SEKSUAL

Gg. Identitas Jenis Kelamin
Definisi: bentuk gg dmn iondv merasa yakin behwa identitas jenisnya tidak dgn jenis kelamin biologis yg ada.

1. Identitas seksual => karakteristik seksual secara biologis (anatomi)
2. Identitas Jenis kelamin/gender Identity => rasa psikologis individu sbg pria/wanita

Kriteria Diagnostik :
  1. Identifikasi jenis kelamin yang kuat & persisten (menetap)
  2. Rasa tdk nyman yg menetap dgn jenis kelaminnya sendiri
  3. Gg menyebabkan penderitaan secar klinis yg bermakna
  4. Ggnya tdk terjadi bersamaan dg kondisi intersek fisik
Gg ini dibagi menjadi:
- Transseksualisme
- Transvestisme Peran Ganda
- Gg. Identitas masa kanak2
- Gg. Identitas jenis tdk khas

3. Orientasi Seksual: objek2 impuls seksual individu (homo,bisex)
4, Perilaku seksual: lebih kepada TL yg disadari dgn untuk mencari & memperoleh kepuasan sex
Faktor penyebab:
-hormon yg tdk seimbang
-pengaruh pada asuh
-faktor sosial & budaya, khususnya melalui tv



PARAFILIA
=> Bentuk2 daripada penyimpangan seksual.
Definisi: gg dmn indvdu mengalami ketertarikan sex terhadap objek/aktivitas yg tidak wajar & setidak2nya berlangsung selama 6 bln.

Kategorinya (Dlm DSM IV) = umumnya diderita oleh laki2):
  1. Exhibisionisme => gg. dmn individu mendapat kepuasan sex dgn memamerkan alat kelaminnya pada orang yg tidak dikenal. Umumnya => individu yg mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain.
  2. Voyurisme => kepuasan sex didapat dgn melihat orang lain yg sedang tdk berpakaian, membuka baju, atau sedang melakukan aktivitas sex.
  3. Fetishisme => kepuasan sex dari benda2 (seperti pakaian dlm, bra, cd, stocking, pakaian yg berbulu, atau alat2 sejenis fibrator)
  4. Fetishisme => kepuasan sex dari dapat dgn cara memakai pakaian dlm lawan jeninya walaupun tetap merasa sbg laki2.
    => terjadi pada laki2 yg mengalami orientasi seksual yg heterogen
  5. Masokisme => kepuasan sex dari dapat dgn menjadikan diri sendiri sbg objek rasa sakit
  6. Sadisme => kepuasan sex didapat dgn menyakiti pasangannya sebelum melakukan sex
  7. Froteurisme => kepuasan sex didapat dengan menempelkan/menggosok2an alat kelaminnya kpd orang lain
  8. Pedofilia => kepuasan sex didapat dgn melakukan kontak fisik dgn anak2 dibawah umur
  9. Inses => hubungan sex yg terjadi antara keluarga dekat.
    => biasanya terjadi di daerah pedalaman (yg jarak rumah jauh)
yg tidak di tentukan:
- Necrofilia: hub. sex dgn orang mati/mayat
- Zoophilia: hub. sex dgn hewan
- skatologia: gg. sex melalui tlp
- Urofilia: kepuasan didpat dgn mengencingi/dikencingi, dll



DISFUNGSI SEKSUASL
  1. Gg. Hasrat Seksual
    -> Hipoaktif : kurang / tdk adanya fantasi maupun dorongan sex untuk melakukan aktivitas mntap.
    -> Keengganan seksual: pndakn yg terus menerus thdp semua kontak seksual
  2. Gg. Rangsangan (gairah) sex
    => pd wanita: kegagalan mencapai/mempertahankan respon lubrikasi dari saat perangsangan sampai selesainya aktivitas sex
    = pd pria: gg efektif => kegagalan untuk mencapai/mempertahankan ereksi sampai selesainya tindakan sex (impotensi)
  3. Gg. Orgasme
    => pd wanita: ketidakmampuan wanita untuk mencapai orgasme baik melalui masturbasi/kointas
    => pd laki2: ketidakmampuan laki2 untuk mempertahankan ejakulasi dlm jangka waktu lama untuk memuaskan pasangannya.
  4. Gg. Nyeri Seksual
    - DISPAREUNIA: nyeri yg disebabkan tegang/cemas tentang tindakan sex yg mengakibatkan wanita mengkontraksi otot2 vaginanya.
    - VAGINESMES: sadar ingin melakukan keitus, tetapi secara tdk sadar pula menghalangi penis memasuki tubuh.
BABY BLUES SYNDROME 

Definisi: suatu kondisi umum yg dialami oleh ibu melahirkan & hampir mengenai 50% ibu baru yg disertai perasaan sedih, cemas, kaget, sehingga menimbulkan kelelahan psikis.

Penyebab:
1. Perubahan Hormonal => terjadinya penurunan kadar progresteron & estrogen
2. Fisik = kehadiran bayi => perubhan ritme ibu
3. Psikis => lebih kearah kecemasan, rasa tdk percaya diri
4. Sosial => perubahan gaya hidup, pesan sbg ibu baru

Gejala:
1. rasa cemas yg berlebihan, sedih, murung, & sering menangis
2. sering merasa lebih/ sakit kepala
3. persaan tdk mampu mengurus bayi

Penanganannya:
- selalu berdoa, mendekatkan diri pada Tuhan
- Harus ikhlas jadi ibu
- belajar bersikap tenang
- Tidurlah ketika bayi tidur
- Luangkan waktu untuk diri sendiri



GANGGUAN PENGENDALIAN IMPULS

=> ketidakmampuan individu didlam mengendalikan dorongan/godaan untuk melakukan perbuatan tertentu

Ciri-cirinya:
1. Individu tdk dpt menahan dorongan untuk melakukan tindakan yg berbahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain
2. sebelum melakukan tindakan individu merasa terganggu/rangsangan yg meningkat
3. saat melakukan tindakan individu merasa senang, gembira, / masa lepas

DSM IV membaginya menjadi:
  1. Intermitten Explosive Disorder (IED)
    => simptom utama: terjadinya erupsi kemarahan & agresivitas yg berlangsung selama 10-20menit, yg mengakibatkan luka/cedera/penghancuran benda2.
  2. Kleptomania
    => ketidakmampuan individu menolak dorongan berulang u/ mencari barang yg sebenernya tdk diperlukan u/ kegunaan pribadi / bukan karena nilai uangnya.
  3. Piromania
    => dorongan yg sangat kuat untuk melakukan pembakaran
  4. Judipatologis
    => ketidakmampuan individu untuk menahan dorongan mempertaruhkan uang dlm jumlah yg banyak dari waktu ke waktu, serta timbul gelisah ketika mulai berhenti.
    => laki-laki : masa remaja , perempuan : 20-40tahun
    => mengarah pd kebiasaan
    DSM IV, gejalanya:
    • Pre Occuption: terobsesi dgn kejudian
    • Tolarance: kebutuhan untuk bejudi dengan kecenderungan meningkatkan jemlah taruhan untuk mencapai kepuasan
    • Withdrawl: mudah gelisah, tersinggung bila berhenti
    • Escape: judi sbg pelarian dari masalah
    • Chassing: setelah kalah cenderung kembali berjudi untuk mengejar kemampuan supaya impas
    • Lying: berbohong kepada keluarga, orang lain
    • Lost of control: gagal dlm mengendalikan, mengurangi, & menghentikan perilaku judi
    • Ilegal acts: biasanya bnyak terlibat dlm tindakan pelanggaran hukum
    • Risked Significant Relationship: orang pejudi membahayakan/bisa menyebabkan rusaknya persahabatan, hub. keluarga, kehilangan pekerjaan, putus sekolah.
    • Bail out: mengandalkan orang lain untuk memberikan uang kpd dirinya dlm rangka mengurangi beban akibat judi yg dilakukan.
    Tingkat Judi:
    1. Sosial Gambler: pejudi2 normal, bukan patologis
    2. Problem Gambler: perilaku judi sudah menyebabkan gangguan u/ khidupan diri sendiri, keluarga, maupun karier, walaupun tdk ada indikasi gg kejiwaan
    3. Patological Gambler: individu tdk mampu melepaskan diri dari judi.
  5. Trikotilmania
    => dorongan yg sangat kuat untuk mencabut rambut pada kulit kepala, alis, atau bagian tubuh lainnya.
    Penyebab: memiliki emosinalitas yg tinggi dimana kondisi ini menyakitkan penderitanya.
    Gejala: Botak di kepal, bulu mata/alis jarang

GANGGUAN TIDUR
=> kesulitan untuk tidur / tetapi tertidur atau indiv merasa belum cukup tidur saat terbangun & min harus 1 bulan.
Gejala:
- sering terjaga malam hari
- sepanjang hari suka merasa lelah

Penyebab:
- mengkomsumsi kafein secra berlebihan
- merokok/minum alkhol sebelum tidur
- tidur pd siang/sore hati berlebihan
- bekerja pd malem hari
- jetlag => bersifat sementara
- efek samping dari obat

Klasifikasi :
1. Insomnia Sementara : terjadi bila gejala muncul dmlm saja
2. Insomnia Jangka Pendek : gejala muncul mendadak tapi tidak sampai sehari
3. Insomnia Kronis : gejala susah tidur yg parah, ada indikasi gg kejiwaan

Jenis-jenis:
  1. Somnabulisme: penderita melakukan kegiatan pd saat tertidur, Contoh: berjalan, berpakaian dll
  2. Nite teror/Nightterror: terjadi disepertiga awal tidur dgn gejala tiba2 bangun dgn teriakan, panik, rasa takut & cemas
  3. Nightmare: mimpi yg menakutkan
  4. Hipersomnia: kelebihan tidur dri 10 jam
    sleep apnea: berhenti'a pernafasan sesaat, biasanya pd penderita obesitas
    Narkolepsi: kesuliatan u/ mengontrol / tertidur tiba2 bbrp menit/bbrp jam
    - halusinasi Hypnagogik: halusinasi saat mulai tdr dmn indv ada dlm keadaan trjga/ambang tdr
    -sleep paraglysis: klumpuhan dmn tubuh tdk bs bergerak selama proses tdr
    Nocturnai Myoclonus: keadaan dmn ada gerakan periodik dr tungkai ke bawah
  5. Parasomnia: setengah tidur setengah terjaga

GANGGUAN MAKAN

Pada anak-anak = pika: memakan makanan yg tidak biasa (aneh).
Pada orang dewasa :
  1. Anorexsia Nervosa : gg makan dmn individu menjaga bentuk tubuh agar tetap kurus/lebih kurus bagi dibawah berat normal.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar