Kamis, 11 November 2010

Psikologi Abnormal

DEFINISI NORMAL
  • Normal diartikan : sbg keadaan sehat (tidak patologis) dlm fungsi keseluruhan (Maramis, 1999)
  • Prilaku normal adalah : perilaku yg adekuat yaitu serasi & tetap yg dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya. (kartini kartono, 1999)
  • Prilaku pribadi normal : sikap hidup yg sesuai dengan pola kelompok masyarakat tempat ia ada sehingga tercapai relasi interpersonal & intersosial yg memuaskan (kk '89)
Kriteria Pribadi Normal:
Menurut (Gunarsa & Gunarsa, 1989) menutip pendapat A.H. Maslow:
  • perasaan aman yg adekuat
  • memiliki penilaian diri & wawasan yg rasional
  • memiliki spontanitas & emosionalitas yg adekuat
  • mempunyai kontak dg realitas secara efisien
  • memiliki dorongan & nafsu jasmani yg sehat serta kemampuan untuk memenuhi dan memuaskan.
  • mempunyai pengetahuan diri yg adekuat
  • mempunyai tujuan hidup yg adekuat
  • mampu belajar dari kemampuan hidupnya
  • sanggup untuk memuaskan tuntutan & kebutuhan kelompok
  • emansipasi yg pantas & sehat dari kelempok maupun kebudayaan
  • memiliki integritas & konsisten kepribadian
Ada 2 pendekatan untuk pedoman tentang normalitas (prof. Suprapti Sumarmo 1976) :
  1. Pendekatan kuantitatif
    => berdasarkan patokan statistik, dengan melihat pada sering atau tidak terjadi berdasarkan perhitungan awam.
    Contoh : prilaku makan 8 s.d 10 kali sehari
  2. Pendekatan kualitatif
    => berdasarkan observasi empirik pada tipe-tipe ideal & sering terikat pada faktor sosial setempat.
    Contoh : Perilaku menangis berlebihan hingga menjerit-jerit pada mereka yg sedang mengalami kematian disuatu lingkungan budaya.

DEFINISI ABNORMAL
  • Abnormal adalah : perilaku yg menyimpang dari yg normal (tidak biasa terjadi)
  • Perilaku Abnormal : perilaku yg tidak dapat diterima umum.
Kriteria Pribadi Abnormal :
  1. Kelangkaan statistical (statistical Infrequency)
    T.L abnormal diasumsikan dlm "populasi kurva normal" yg menempatkan mayoritas individu berada ditengah & sangat sedikit yg berada pada posisi ekstrim. Jadi, seseorang dianggap normal bila orang tersebut tidak menyimpang jauh dari rata-rata atau perilaku tsb.
  2. Pelanggaran Norma (Volition of Norm)
    T.L yg menyimpang dari norma sosial & mengancam atau membuat cemas orang yg mengamatinya.
    Misalnya: kekerasan, psikopat, schizofrenia
  3. Penderita Pribadi (Discomfort/personal Distress)
    Suatu perilaku dmn individu secara personal merasa berada dlm situasi penuh tekanan baik stress dari lingkungan maupun kondisi dari dlm dirinya.
    Misalnya : depresi, cemas yg berat (rasa sakit ketika melahirkan)
  4. Disabilitan/Disfungsi (Mal Adaptive Behavior)
    Ketidakmampuan individu dlm beberapa bidang penting dalam hidup baik hubungan kerja/pribadi.
    Contoh: penderita narkoba mengalami gangguan dlm pekerjaan / pribadi
  5. Tidak diharapkan (Unexpectedness)
    Suatu respon dari perilaku yg tidak diharapkan terhadap stresor lingkungan karena sudah diluar proporsi.
    Contoh: Kecemasan yg sangat & terus menerus terhadap hartanya walaupun tergolong kaya.
Lebih lanjut W.B. Maher & Maher (1985), menjelaskan kategori tingkah laku yg abnormal yaitu:
  • Tingkah lakunya berbahaya terhadap diri sendiri maupun orang lain
  • Kontak realitas yg buruk
  • Reaksi emosional yg tidak sesuai terhadap situasi
  • TL tidak menentu (aneh)/beralih tanpa dapat diramalkan

DEFINISI PSIKOLOGI ABNORMAL

Sehingga Psi. Abnormal adalah:
  1. Suatu ilmu yg mempelajari sifat-sifat & perkembangan gangguan jiwa
  2. mempelajari mengapa orang berperilaku, berpikir dan merasa dalam cara yg tidak diharapkan
  3. mencegah, mengurangi dan menyembuhkan
ETIOLOGI
  1. Primer (Primary Causes)
    Kondisi yg harus ada seandainya gangguan itu terjadi. Penyebab: biasanya hal yg mutlak tapi tidak selalu mencukupi untuk melahirkan perilaku abnormal. Justru banyak gangguan perilaku yg lahir bukan karena penyebab utama.
  2. Predisposisi
    Penyebab yg sifatnya kecenderungan yaitu kondisi yg datang sebelum terjadi gangguan pada kondisi tertentu. Contoh: keterikatan pada ibu.
  3. Aktual (precipitating causes)
    Kondisi yg secara langsung memberi efek pada terjadinya gangguan dan bertindak sebagai pemicu
  4. Penguat (Reinforcing causes)
    Kondisi yg cenderung memelihara perilaku hal adaptif yg telah / sedang terjadi. Contoh: Over protektif.
DEFINISI PARADIGMA
  • Paradigma : sekumpulan asumsi dasar yg bersama-sama memberi definisi/menetapkan bagaimana caranya memberi konsep, mengumpulkan & menginterprestasikan data, memikirkan tentang fakta / pokok persoalan khusus.
  • Aliran dalam paradigma, yaitu:
    1. P. Biologis
      proses tubuh yg menyimpang, sbg memusatkan pada faktorgenetis & biokimia. Paradigma ini berhubungan dengan gangguan menyimpang: patologis, diklasifikasikan berdasarkan simptom.
      Klasifikasi disebut diagnosis, sedangkan proses yg dirancang untuk mengubah PL : terapi.
      Genetika perilaku : studi tentang perbedaan individu dlm PL yg sebagian disebabkan oleh perbedaan genetik.
    2. P. psikoanalisa
      memusatkan perhatian pada depresi & proses tidak sadar, dmn paradigma menyelidiki kehidupan awal serta proses tidak sadar pada pasien sbg penyebab abnormal. Dgn kata lain gangguan akibat insting Id yg kuat yg mengatur/menentukan terhadap perkembangan konflik yg tidak disadari terkait terhadap psikoseksual tertentu.
    3. P. Behavioris (belajar)
      dilihat sbg adapsi yg tidak efektif (menyimpang) sbg hasil belajar mal adaptif / salah dlm mempelajari sesuatu yg baik tapi berhasil dlm belajar yg tidak baik.
    4. P. Kognitif
      bagaimana orang memusatkan perhatian, menyusun pengalaman, bagaimana pengertian terhadap hal yg ditangkap & mengubah stimulus lingkungan ke dalam informasi yg berguna sehingga interprestasi irasional merupakan faktor utama dalam abnormalitas.
    5. P. Diathesis Stress
      hasil interaksi antara suatu predisposisi kearah penyakit tertentu (diathesis) dengan stress dari lingkungan.
      Contoh: individu akan ke Jakarta, tetapi sudah terbayang situasi Jakarta yg tidak menyenangkan sehingga muncul rasa mual atau tidak enak padahal belum terjadi.

DEFINISI SEJARAH

1. Masa Demonologi Awal
Makhluk jahat dapat menempati seseorang dan mengendalikannya sehingga sakit jiwa.
"EXORCISM" -> pengusiran roh jahat dg spiritual seperti doa, suara gaduh, dipaksa minum cairan yg tidak enak, membuat penderita kelaparan supaya roh jahatnya pergi.

2. Masa Somatogenesis (Hipocrates)
penyakit jiwa disebabkan oleh gangguan (kelainan) pada jasmani. Otak sbg organ kesadaran berisi kehidupan intelek & intuisi sehingga kalau prilaku (pikiran) seseorang menyimpang, berarti ada patalogi di otak.
Mengklasifikasi gangguan mental: Mania, Melancholia, Phrenitis.
Hipocrates menyatakan fungsi otak yg normal bergantung pada keseimbangan 4 cairan:
- darah --> tempramen mudah berubah
- empedu hitam --> melancholia
- empedu kuning --> cemas/mudah tersinggung
- phlegma/lendir --> lambat & bodoh

3. Masa orang sakit jiwa di anggap sebagai tukang sihir
abad 13 di Eropa sedang terjangkit wabah & orang2 mencari kambing hitam: tukang sihir, sbg penyebab sehingga mereka dianiaya dan dibunuh.

4. Masa PKB Asylum
Eropa sebelum abad-19. Orang yg sakit ditampung di "Leprosium", setelah wabah Lepra berhenti tempat ini menjadi "Asylum": tempat penampung orang sakit jiwa. Pada jaman ini "Benyamin Rush" (1745-1813) bapak Psikiater Amerika, menyatakan bahwa gangguan jiwa karena kebanyakan darah.





5. Masa Moral Treatment
ditandai dengan perlakuan yg lebih moralis/humanistik terhadap penderita gangguan jiwa.
- Philippe Pinel (1745-1826) tokoh utama dalam gerakan perlakuan manusiawi pd pasien jiwa di Asylum.
- William Tuke (1732-1822) yg mendirikan RS jiwa York Retreat Inggris. Ia memberi pada pasien suasana sepi, religi, istirahat, bercakap2, & perawat.

6. Masa Mulainya Pemikiran Baru
  •  Somatogenesis
    - Wilhelm Griessenger (Jerman) : gangguan jiwa disebabkan oleh fisik, sesuai dg pandangan Hipocrates
    - Emil Kreaplin (1883), penemu penyakit schizofrenia. Membuat klasifikasi ttg sifat organik dari gangguan jiwa. Menurutnya pada penyakit jiwa ada kandungan skloup simptom (gejala/sindrom).
    Setiap penyakit jiwa berbeda dlm hal asal-usul, simptom, perjalanan penyakit & akibatnya.
    Kreaplin membagi 2 golongan penyakit jiwa:
    1. Dementia praecox - schizofrenia - tidak seimbangan kimia
    2. psikosis manic depresif - tidak teraturan metabolisme
  • Psikogenesis
    Eropa barat gangguan jiwa dianggap karena rusaknya fungsi psikologi & banyak gangguan hystercal (sekarang disebut gangguan konversi). Menderita gangguan fisik seperti buta/lumpuh tanpa sebab anatomis.
    - Anton Mesmer (Austria), gangguan histeria karena distribusi cairan magnetisme binatang dlm tubuh.
    - Martin Charcot, karena psikologis di Vienna, Joseph Breuer menhinoptis & membiarkan pasien melakuakan katarsis.

DEFINIS DIAGNOSIS

Klasifikasi & Diagnosis gangguan jiwa :
  • masih menjadi acuan di Indonesia: penggolongan berdasarkan DSM (Diagnostik and Statistical Manual of Mental Disorder) oleh APA.
  • DSM I 1952, DSM II 1968 - DSM IV 1994, selain DSM di Indonesia pedoman penggologan & Diagnostik gangguan jiwa (PPDGJ) jg menggunakan acuan yg berasal dari ICD oleh WHO sampai ICD fex
  • khusus untuk keperluan pendidikan, penggolongan berdasarkan DSM yg paling sering digunakan karena deskriptif, ateoretis, multiaksial.
DEFINISI AKSIS

5 aksis dalam menyusun suatu diagnosis berdasarkan DSM IV :
I : Sindrom klinis & kondisi lain yg mungkin fokus perhatian klinis.
II : Gangguan kpribadian termasuk ciri penyebab.
  • AKSIS I
    pada masa bayi, anak-anak, remaja, delirium, dimensia, amnesia, kognitif gangguan mental oleh kondisi medis umu berhubungan dg zat, schizofrenia & gangguan psikotik lain: mood, cemas, somato form, seksual, identitas kelamin, gangguan makan & tidur, pengendalian impuls, gangguan penyesuaian & kondisi yg menjadi pusat perhatian medis, gangguan buatan & disosiatif.
  • AKSIS II
    gangguan kepribadian yg menonjol & retardasi mental. Gangguan kepribadian paranoid, skizoid, skizotipal, antisosial, narsis, ambang, historionik, menghindar, tergantung opsesif kompulsif, retardasi mental.
  • AKSIS III
    kondisi medis umum/gangguan fisik.
    Penyakit infeksi, parasi, neoplasma, endokrin, nutrisional, metabolik imunitas.
    Penyakit pada darah & organ2 pembentuk darah pada sistem sirkulasi, pernafasan.
    Penyakit sistem pencernaan pada gemitourinarius, penyulit hamil, dll.
  • AKSIS IV
    Problem psikososial & lingkungan.
    Masalah dg kelompok pendukung primer, berhubungan dg lingkungan sosial, pendidikan, pekerjaan, perumahan, ekonomi, pelayanan, kesehatan, hukum/kejahatan, psikososial & lingkungan sosial.
  • AKSIS V
    penilaian fungsi global (GAF) dlm bentuk skala angka 0-100
Catatan !
- aksis I, II, III => tidak selalu ada hubungan etiologi (penyebab) & patogenesis.
- aksis I, II, III, & IV => saling berinteraksi & mempengaruhi.


DEFINISI SKIZOFRENIA

"spiliting of personality"
Skizo => retak / pecah
Frenia => jiwa
Awal --> kraeplin
"Demantia Praecox"

=> penyakit yg mengganggu kemampuan berfikir & berhubungan dg orang lain.
=> sulit membedakan khayal & kenyataan
=> sering tidak tanggap, menyendiri, tidak bersosialisasi.

Diagnosa dibuat berdasarkan  gejala yg terdapat 6 bulan.

25%   sembuh
50%   membaik dlm 10 tahun
25%  selalu menunjuk gejala

Warning Signs Of Skizofrenia :
  • mendengar / melihat yg tdk ada
  • perasaan yg selalu diawasi
  • cara bicara / menulis aneh (tdk masuk akal)
  • Strange Posturing
  • tidak beraksi terhadap situasi yg amat penting
  • kemunduran prestasi akademik / kerja
  • perubahan penampilan / perawatan pribadi
  • perubahan bersifat (kepribadian)
  • menarik diri dari situasi 2x sosial
  • marah / ketakutan irrasional terhadap orang dekat
  • tidak bisa tidur / konsentrasi
  • perilaku tidak wajar, terlalu religius / mistik
75% mengidap di usia 16-25 tahun
wanita : usia 20 - 30 tahun
pria : akhir usia remaja hingga awal 20 tahun

Indikator morbid :
  1. tidak mampu mengekspresikan emosi
  2. penyimpangan komunikasi
  3. gangguan atensi
  4. gangguan perilaku (pemalu, tertutup, menarik diri)
ETIOLOGI
  1. Biologis
    - keturunan / herebiter
    - bio kimiawi => (dopamin + seretonin berlebihan dioatak) Abnormalitas GABA & Glutamat
    - faal saraf
    - anatomi
  2. Genetik
  3. Pencetus
    faktor-faktornya:
    - pekerjaan : PHK
    - perumahan : c/ rumah di gusur
    - perkawinan
  4. masih diteliti
Simptom Gejala
  1. Positif Simptom => akut
    adalah manifestasi yg jelas dapat diamati orang lain
    • Delusi : adlh suatu gagasan/pendapat bahwa individu meyakini suatu kebenaran yg kemungkinan, bahkan hampir pasti tidak mungkin.
      Bentuk2 :
      1. Delution of control
      2. Delution of passivity : merasa lemah, tdk berdaya, tdk ada upaya terhadap keadaan diluar dirinya.
      3. Delution of perception : pengalaman indera, merasa pengalamanb indera/mistik
      4. Somatic passivity : kondisi dmn penderitanya padif dmn sensasi dan tubuhnya, merasa cuek
      5. Thought Insertion : (si sifat pikiran) merasa ada pikiran orang lain dipikarannya.
      6. Thought Broadcast : (siar pikiran) penderita merasa tahu apa yg pikirannya (curiga)
      7. Thought drawal : penderita merasa ada yg ingin mencuri pikirannya.
      8. Thought echo
      9. Made feeling
      10. Made Volational acts
      11. Made impuls
    • Halusinasi : suatu gejala yg dilihat sesuatu yg tidak ada.
      Bentuk2 :
      1. Audible thought : merasa didlm pikiran ada suara (tunggal) yg lewat ada ide2, seperti mengaruh untuk membunuh anak2nya.
      2. Voices Arguring : ada suara2 yg saling membantah-membantah
      3. Voices Commenting : merasa ada suara dipikirannya yg terus ada komentar oleh si penderita
    • Disorganisme, meliputi :
      • disorganisasi pembicaraan
      • perilaku aneh (Bizarre)
  2. Simptom Negatif
    adalah : hilangnya ciri khas/fungsi normal seseorang.
    • cend bertahan & meruapakn predekator buat hidup kualitas hidup yg rendah
    • Avolition (Apati) : kondisi yg kurangnya energi dan ketiadaan minat/tidak mampu untuk tekun melakukan apa yg biasanya merupakan aktifitas rutin
    • Alogia : kuarangnya kemampuan dalam bicara, cend
 



DEFINISI GANGGUAN MOOD (BUNUH DIRI)
[AFEKTIF] => yg terlihat
Mood : situasi emosi internal yg persisten & terhadap cukup lama secara subjek yg makin naik/turun/normal.
Gangguan Mood : hal yg mengganggu rutinitas sehari-hari.
  • Gangguan Depresi Mayor (Unipolar)
    - gangguan depresi Mayor (depresi)
    Ciri umum depresi mayor (depresi):
    • perubahan pada kondisi emosional (sedih, marah, gelisah)
    • perubahan pada motivasi (-respon pada pujian, -untuk memulai kegiatan pagi hari, -minat)
    • perubahan pada fungsi & perilaku motorik (males, loyo, makan +/-, tidur +/-)
    • perubahan pada kognitif (susah konsentrasi, berfikir kurang)
    Unipolar : karena gangguan itu searah
    Bipolar : perubahan gangguan mood (bertambah/berkurang/normal)

    Diagnosis bisa dipastikan jika ada 5 atau lebih simptom selama 2 minggu. Ada 8 simptom:
    • Mood depresif sepanjang hari/hampir semua aktivitas sehari-hari
    • hilang minat/kesenangan pd semua/hampir semua aktivitas sehari-hari
    • hilang berat badan / bertambah
    • insomnia / hipersomnia
    • agitasi / retardasi psikomotor
    • lelah / kehilangan energi
    • rasa tidak berharga / bersalah yg berlebihan
    • pemikiran tentang kematian / usaha bunuh diri
    - gangguan distimik
    gangguan depresi ringan tp kronis dimana penderita mengalami mood depresif hampir sepanjang hari / tiap hari.
    Gejala hampir sama dengan Depresif Mayor hanya lebih ringan. Bedanya hanya durasi / waktu.
    Simptom jg sama dengan Depresif Mayor tapi tanpa bunuh diri. (minimal 3 simptom)
  • Gangguan Perubahan Mood (Bipolar)
    : melibatkan perubahan mood lebih dari 1 arah (bertambah/berkurang/normal)
    => gangguan yg ditandai munculnya 1 atau lebih episode manik, campuran bahkan terkadang episode Depresif Mayor.

    Kriteria episode manik :
    - mood naik (euforia)
    - meluap 1 minggu

    Simptom-simptom :
    - meningkat kepercayaan diri / ide kebesaran
    - kurang kebutuhan untuk tidur, merasa ingin selalu aktif
    - banyak bicara
    - flight of ideas (pikiran yg berlomba2)
    - peningkatan aktivitas berarah pada tujuan

    Kriteria Campuran :
    - 1 minggu, hanya penderita mengalami perubahan mood sangat cepat.

GANGGUAN MENTAL ORGANIK / GANGGUAN KOGNITIF
: gangguan jiwa yang berkaitan dgn penyakit, cedera/rudapaksa otak yg berakibat disfungsi otak.

Gambaran Umum:
  1. Gg. fungsi kognitif: daya ingat, pikir dan belajar
  2. Gg. sensorium: gg. kesadaran & perhatian
  3. Gg. daya persepsi: isi pikiran, suasana perasaan & emosi
3 jenis utama gangguan:
  1. Delirium:
    - akibat gangguan medis umum
    - intoksikasi zat
    - putus zat
  2. Dimensia: Alzhaimer, Vaskular, akibat Parkinson, Hutington, Pick, Creutzfeldt-Jacob, HIV, trauma kepala.
  3. Amnestetik:
    - akibat kondisi medis umum
    - akibat pengguna zat
DELIRIUM
  • kesadaran berkabut
  • kondisi penderita mengalami kebingungan mental, disorientasi, tdk memusatkan perhatian
  • terjadi tiba2 / berangsur2 selama beberapa jam/hari, & sering hilang spontan.
  • awal, individu sering gelisah terutama malam hari, karena tdk bisa tidur karena mimpi buruk.
  • penyebab pasiennya intoksitasi, putus zat, metabolisme yg disequilibrium, nutrisi linfeksi/demam. Gangguan neurdogis (penyakit fisik umum), stress karena perubahan lingkungan.
DIMENSIA (Penyakit Pikun)
  • kemunduran fungsi mental yang mengakibatkan gg ingatan, pikiran, penilaian, serta penggunaan bahasa
  • sifat: progresif (terus2), statis/melambat (tergantung penyebab), prevalensi cenderung meningkat seiring bertambah usia & tdk dapa kembali ke normal (80th).
  • Simptom: sulit mengingat bnyak hal terutama peristiwa yg baru
    Penyebab:
    1. Dimensia Alzheimer
      - lebih umum terjadi pada wanita dan lansia
      - awal, sulit konsentrasi serta mengingat materi yg baru dipelajari, terlihat seolah2 pikirannya kosong dan mudah tersinggung.
      - suka menyalahkan orang lain, mengalami delusi, disortentasi
    2. Dimensia Frontal Temporal
      - diakhir usia 50 th
      - perubahan prilaku & kepribadian yg ekstrim, menjadi sangat apatetik & tdk responsif/euforia
      - penyakit pick (penyebab), gg degeneratif dimana neuron2 dlm otak menjadi hilang & diganti oleh badan2 pick.
    3. Dimensia Frontal Subkrotikal
      - gg. sirkuit dlm otak menjulur dari daerah subkrotikal ke kortex (dlm daerah ini berperan dlm, pengendalian gerak motorik & kognisi
      Tipenya:
      a. Korea Hunting: gerakan berkedut yang tdk disengaja pd wajah, leher, tungkai/badan.

      b. Parkinson: penyakit progresif pd ganglia basalis yg mengakibatkan tremor otot, kaku otot, susah jalan, kendali bususk pd gerekan motorik halus/hilangnya tonus otot wajah (tdk berekspresi).

      c. Hydrosefalus: hendaya dlm sirkulasi cairan serebrospinal yg membuat cairan tsb terakumulasi dlm rongga otak.
AMNESTIK 
  • Gg. inngatan yg meliputi tdk mampu untuk mempelajari yg baru & tdk ingat masa lalu.
  • benturan keras dikepala, komplikasi operasi otak, hiposial, infaktrus, penggunaan kronis zat psikoaktif (alkohol)
  • Sindrom Korsakoff: amnestik menetap karena penggunaan alkhol ditandai hilangnya ingatan & disorientasi.
  • Penyakit Wernicke: ditandai kebingungan, disorientasi serta kesulitan mempertahankan keseimbangan jalan.
Perbedaan Delirium & Dimensia
Delirium
- terjadi tiba2
- berlangsung beberapa minggu
- berhubungan dgn pemakaian obat, gejala putus obat, penyakit berat/ kelainan metabolisme
- selalu memburuk pada mlaam hari
- tdk mampu memusatkan perhatian
- kesiagaan berfluktasi
- bahasa lambat, sering tidak dimengerti & tdk tepat
- orientasi pd lingkungan bervariasi

Dimensia
- terjadi perlahan
- menetap
- tanpa penyakit
- sering (hampir setiap hari)
- perhatian mengembara (kemasa2)
- berkurang kesiagaannya
- kesulitan dlm menemukan kata2 yg tepat
- terganggu orientasinya


GANGGUAN NEUROTIK (ANXIETAS)
  1. Cemas (anxiety): sebuah keadaan emosional dimana terdapat perasaan tegang yg tdk menyenangkan/ perasaan sesuatu yg buruk akan terjadi.
    Tergolong gangguan neurosis.
  2. Gangguan Cemas: suatu bentuk gangguan mental dimana mengganggu individu dan dianggap suatu yg asing serta tdk dapat bisa diterima.

    Neurosis -> William Cullen, buku: "System of Nosology"
  3. Gejala: sesuai kepribadian individu, lingkungan
    • Psikologi: tegangan, khawatir, panik, ketakutan, menjadi gila, ketakutan mati, derilasi/dipersonalisasi.
      - Derealisasi: penderita merasa apa yg ada diluar dirinya menjadi lain.
      - Depersonalisasi: penderita merasa dirinya bukan dirinya.
    • Fisik: gemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala ringan, ototnya tegang, sulit bernafas, dadanya sakit, kaki/tangan kesemutan, bicra menjadi gagap, kaki/tangan lemah.
      Bentuknya:
      1. Fobia : takut akan sesuatu yang berlebihan.
        - Fobia Spesifik : ketakutan yg berlebihan & persisiten (bertahan lama)
        Jenis: fobia binatang, lingkungan alam, luka, darah, suntikan, situasional, kostum karakter tertentu.

        - Fobia Sosial: ketakutan yg berlebihan thdp interaksi maupun situasi sosial
        Bentuk2: demam panggung; kecemasan berbicara ditempat umum/pengarahan disuatu acara,
        Etiologi:

GANGGUAN SOMATOFORM
=> bentuk gg berupa keluhan fisik/psikis
Gg. yg ditandai adanya gejala fisik yg bermacam2, berulang2 & sering bnerubah2
Tipe2 / bentuk:
  • Gg. nyeri (pain disorder): suatu gejala sakit pd suatu tmpt/ lbh yg tdk dpt dijelaskan mlalui pemeriksa medis.
  • Gg. Dismofik Tubuh: disebut istilah BDD (Body Dismofic disorder) => gg. berupa keluhan yg berlebihan tentang kerusakan fisik yg dibayangkan atau dibesar2kan dlm hal penampilan.
    seriing menunjukan doyan dandan,. menata rambut secara kompulsif.
  • Gg. Hipokondriasis: suatu hasil inteprestasi yg tdk redistis & tdk akurat pd simptom/sensasi sehingga mengarah pada kekuatan bahwa individu punya lagi yg parah, meskipun tidak ada penyebab medisnya.
  • Gg. Konversi: gg dgn karakteristik munculnya 1/ beberapa simptom neurologis (buta, lumpuh, ttpi tdk dpt dijelaskan oleh medis)
    Contoh:
    - Anesthesia: individu merasa badan lumpuh sebagian/seluruh pada tangan & kaki.
    - Aphonia: tiba2 tdk dpt bersuara
    - Anosmia: penciuman hilang/indra penciuman tdk berfungsi
    - Labelle indifference: sikap yg tdk peduli/tdk perhatian pd penyakit
    - Tunnel vision: penglihatan terbatas/sempit.
  • Gg. Somatisasi (Sindrom Briquet)
    Ciri-ciri:
    - keluhan somatik beragam & berulang
    - bertahan beberapa tahun, min 2 tahun
    - menuntut perhatian tinggi dlm medis
    - hambatan dlm memenuhi peran sosial/pekerjaan.

    => Gangguan dgn keluhan ganda & beragam
    Menurut DSM 4, gejala yg muncul 4 simptom:
    1. 4 simptom nyeri pd lokasi berbeda
    2. 2 simptom Gastrointestinal (diare-mual, muntah-kembung)
    3. 1 simptom seksual (tdk mampuan ereksi)
    4. 1 simptom Pseudoneurologis (gg. konversi)
  • Gg. Buatan: dimana individu sengaja berpura2 sakit/membuat dirinya sakit.
    Bertujuan: untuk mendapat perhatian, lepas tanggung jawab/kewajiban.
  • Gg. Malingering: perilaku yg sengaja diciptakan/menampilkan simptom fisik & psikologis palsu (berlebihan). Tujuan: untuk mendapat keuntungan sekunder (menghindari kewajiban, mendapat perhatian, dll)

 GANGGUAN DISOSIATIF

Adalah: gg ditandai dgn perubahan perasaan rindu tentang identitas, memori, atau kesadarannya.
Jenis:
  1. Amnesia Disosiatif
    => hilangnya daya ingat (ttg kejadian penting yg baru terjadi)
    => biasanya berpusat pd kejadian2 traumatik (kecelakaan, bencana, kesedihan mendalam)
  2. Fugue Disosiatif
    => memiliki semua ciri amnesia disosiatif tetapi ditambah dengan melakukan pergi meninggalkan rumah
    => muncul karena individu mengalami stress/konflik yg sangat berat.
  3. Gg. dipersonalisasi
    => dimana individu merasa dirinya bukan diri yg sesungguhnya
    => bisa dlm bentuk dipersonalisasi (perasaan dirinya tdk nyata/aneh) & derealisasi
  4. Gg. Identitas Disosiatif (Gg. kepribadian ganda)
    => gg yg kronis serta paling serius yg berkaitan dgn pengalaman traumatis di dlm kehidupan individu.
  5. Gg. Trans (kesurupan)
    => individu kehilangan untuk sesaat tentang diri sendiri/lingkungan.
    => tdk bs dikendalikan.
DISFUNGSI SEKSUAL

Gg. Identitas Jenis Kelamin
Definisi: bentuk gg dmn iondv merasa yakin behwa identitas jenisnya tidak dgn jenis kelamin biologis yg ada.

1. Identitas seksual => karakteristik seksual secara biologis (anatomi)
2. Identitas Jenis kelamin/gender Identity => rasa psikologis individu sbg pria/wanita

Kriteria Diagnostik :
  1. Identifikasi jenis kelamin yang kuat & persisten (menetap)
  2. Rasa tdk nyman yg menetap dgn jenis kelaminnya sendiri
  3. Gg menyebabkan penderitaan secar klinis yg bermakna
  4. Ggnya tdk terjadi bersamaan dg kondisi intersek fisik
Gg ini dibagi menjadi:
- Transseksualisme
- Transvestisme Peran Ganda
- Gg. Identitas masa kanak2
- Gg. Identitas jenis tdk khas

3. Orientasi Seksual: objek2 impuls seksual individu (homo,bisex)
4, Perilaku seksual: lebih kepada TL yg disadari dgn untuk mencari & memperoleh kepuasan sex
Faktor penyebab:
-hormon yg tdk seimbang
-pengaruh pada asuh
-faktor sosial & budaya, khususnya melalui tv



PARAFILIA
=> Bentuk2 daripada penyimpangan seksual.
Definisi: gg dmn indvdu mengalami ketertarikan sex terhadap objek/aktivitas yg tidak wajar & setidak2nya berlangsung selama 6 bln.

Kategorinya (Dlm DSM IV) = umumnya diderita oleh laki2):
  1. Exhibisionisme => gg. dmn individu mendapat kepuasan sex dgn memamerkan alat kelaminnya pada orang yg tidak dikenal. Umumnya => individu yg mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain.
  2. Voyurisme => kepuasan sex didapat dgn melihat orang lain yg sedang tdk berpakaian, membuka baju, atau sedang melakukan aktivitas sex.
  3. Fetishisme => kepuasan sex dari benda2 (seperti pakaian dlm, bra, cd, stocking, pakaian yg berbulu, atau alat2 sejenis fibrator)
  4. Fetishisme => kepuasan sex dari dapat dgn cara memakai pakaian dlm lawan jeninya walaupun tetap merasa sbg laki2.
    => terjadi pada laki2 yg mengalami orientasi seksual yg heterogen
  5. Masokisme => kepuasan sex dari dapat dgn menjadikan diri sendiri sbg objek rasa sakit
  6. Sadisme => kepuasan sex didapat dgn menyakiti pasangannya sebelum melakukan sex
  7. Froteurisme => kepuasan sex didapat dengan menempelkan/menggosok2an alat kelaminnya kpd orang lain
  8. Pedofilia => kepuasan sex didapat dgn melakukan kontak fisik dgn anak2 dibawah umur
  9. Inses => hubungan sex yg terjadi antara keluarga dekat.
    => biasanya terjadi di daerah pedalaman (yg jarak rumah jauh)
yg tidak di tentukan:
- Necrofilia: hub. sex dgn orang mati/mayat
- Zoophilia: hub. sex dgn hewan
- skatologia: gg. sex melalui tlp
- Urofilia: kepuasan didpat dgn mengencingi/dikencingi, dll



DISFUNGSI SEKSUASL
  1. Gg. Hasrat Seksual
    -> Hipoaktif : kurang / tdk adanya fantasi maupun dorongan sex untuk melakukan aktivitas mntap.
    -> Keengganan seksual: pndakn yg terus menerus thdp semua kontak seksual
  2. Gg. Rangsangan (gairah) sex
    => pd wanita: kegagalan mencapai/mempertahankan respon lubrikasi dari saat perangsangan sampai selesainya aktivitas sex
    = pd pria: gg efektif => kegagalan untuk mencapai/mempertahankan ereksi sampai selesainya tindakan sex (impotensi)
  3. Gg. Orgasme
    => pd wanita: ketidakmampuan wanita untuk mencapai orgasme baik melalui masturbasi/kointas
    => pd laki2: ketidakmampuan laki2 untuk mempertahankan ejakulasi dlm jangka waktu lama untuk memuaskan pasangannya.
  4. Gg. Nyeri Seksual
    - DISPAREUNIA: nyeri yg disebabkan tegang/cemas tentang tindakan sex yg mengakibatkan wanita mengkontraksi otot2 vaginanya.
    - VAGINESMES: sadar ingin melakukan keitus, tetapi secara tdk sadar pula menghalangi penis memasuki tubuh.
BABY BLUES SYNDROME 

Definisi: suatu kondisi umum yg dialami oleh ibu melahirkan & hampir mengenai 50% ibu baru yg disertai perasaan sedih, cemas, kaget, sehingga menimbulkan kelelahan psikis.

Penyebab:
1. Perubahan Hormonal => terjadinya penurunan kadar progresteron & estrogen
2. Fisik = kehadiran bayi => perubhan ritme ibu
3. Psikis => lebih kearah kecemasan, rasa tdk percaya diri
4. Sosial => perubahan gaya hidup, pesan sbg ibu baru

Gejala:
1. rasa cemas yg berlebihan, sedih, murung, & sering menangis
2. sering merasa lebih/ sakit kepala
3. persaan tdk mampu mengurus bayi

Penanganannya:
- selalu berdoa, mendekatkan diri pada Tuhan
- Harus ikhlas jadi ibu
- belajar bersikap tenang
- Tidurlah ketika bayi tidur
- Luangkan waktu untuk diri sendiri



GANGGUAN PENGENDALIAN IMPULS

=> ketidakmampuan individu didlam mengendalikan dorongan/godaan untuk melakukan perbuatan tertentu

Ciri-cirinya:
1. Individu tdk dpt menahan dorongan untuk melakukan tindakan yg berbahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain
2. sebelum melakukan tindakan individu merasa terganggu/rangsangan yg meningkat
3. saat melakukan tindakan individu merasa senang, gembira, / masa lepas

DSM IV membaginya menjadi:
  1. Intermitten Explosive Disorder (IED)
    => simptom utama: terjadinya erupsi kemarahan & agresivitas yg berlangsung selama 10-20menit, yg mengakibatkan luka/cedera/penghancuran benda2.
  2. Kleptomania
    => ketidakmampuan individu menolak dorongan berulang u/ mencari barang yg sebenernya tdk diperlukan u/ kegunaan pribadi / bukan karena nilai uangnya.
  3. Piromania
    => dorongan yg sangat kuat untuk melakukan pembakaran
  4. Judipatologis
    => ketidakmampuan individu untuk menahan dorongan mempertaruhkan uang dlm jumlah yg banyak dari waktu ke waktu, serta timbul gelisah ketika mulai berhenti.
    => laki-laki : masa remaja , perempuan : 20-40tahun
    => mengarah pd kebiasaan
    DSM IV, gejalanya:
    • Pre Occuption: terobsesi dgn kejudian
    • Tolarance: kebutuhan untuk bejudi dengan kecenderungan meningkatkan jemlah taruhan untuk mencapai kepuasan
    • Withdrawl: mudah gelisah, tersinggung bila berhenti
    • Escape: judi sbg pelarian dari masalah
    • Chassing: setelah kalah cenderung kembali berjudi untuk mengejar kemampuan supaya impas
    • Lying: berbohong kepada keluarga, orang lain
    • Lost of control: gagal dlm mengendalikan, mengurangi, & menghentikan perilaku judi
    • Ilegal acts: biasanya bnyak terlibat dlm tindakan pelanggaran hukum
    • Risked Significant Relationship: orang pejudi membahayakan/bisa menyebabkan rusaknya persahabatan, hub. keluarga, kehilangan pekerjaan, putus sekolah.
    • Bail out: mengandalkan orang lain untuk memberikan uang kpd dirinya dlm rangka mengurangi beban akibat judi yg dilakukan.
    Tingkat Judi:
    1. Sosial Gambler: pejudi2 normal, bukan patologis
    2. Problem Gambler: perilaku judi sudah menyebabkan gangguan u/ khidupan diri sendiri, keluarga, maupun karier, walaupun tdk ada indikasi gg kejiwaan
    3. Patological Gambler: individu tdk mampu melepaskan diri dari judi.
  5. Trikotilmania
    => dorongan yg sangat kuat untuk mencabut rambut pada kulit kepala, alis, atau bagian tubuh lainnya.
    Penyebab: memiliki emosinalitas yg tinggi dimana kondisi ini menyakitkan penderitanya.
    Gejala: Botak di kepal, bulu mata/alis jarang

GANGGUAN TIDUR
=> kesulitan untuk tidur / tetapi tertidur atau indiv merasa belum cukup tidur saat terbangun & min harus 1 bulan.
Gejala:
- sering terjaga malam hari
- sepanjang hari suka merasa lelah

Penyebab:
- mengkomsumsi kafein secra berlebihan
- merokok/minum alkhol sebelum tidur
- tidur pd siang/sore hati berlebihan
- bekerja pd malem hari
- jetlag => bersifat sementara
- efek samping dari obat

Klasifikasi :
1. Insomnia Sementara : terjadi bila gejala muncul dmlm saja
2. Insomnia Jangka Pendek : gejala muncul mendadak tapi tidak sampai sehari
3. Insomnia Kronis : gejala susah tidur yg parah, ada indikasi gg kejiwaan

Jenis-jenis:
  1. Somnabulisme: penderita melakukan kegiatan pd saat tertidur, Contoh: berjalan, berpakaian dll
  2. Nite teror/Nightterror: terjadi disepertiga awal tidur dgn gejala tiba2 bangun dgn teriakan, panik, rasa takut & cemas
  3. Nightmare: mimpi yg menakutkan
  4. Hipersomnia: kelebihan tidur dri 10 jam
    sleep apnea: berhenti'a pernafasan sesaat, biasanya pd penderita obesitas
    Narkolepsi: kesuliatan u/ mengontrol / tertidur tiba2 bbrp menit/bbrp jam
    - halusinasi Hypnagogik: halusinasi saat mulai tdr dmn indv ada dlm keadaan trjga/ambang tdr
    -sleep paraglysis: klumpuhan dmn tubuh tdk bs bergerak selama proses tdr
    Nocturnai Myoclonus: keadaan dmn ada gerakan periodik dr tungkai ke bawah
  5. Parasomnia: setengah tidur setengah terjaga

GANGGUAN MAKAN

Pada anak-anak = pika: memakan makanan yg tidak biasa (aneh).
Pada orang dewasa :
  1. Anorexsia Nervosa : gg makan dmn individu menjaga bentuk tubuh agar tetap kurus/lebih kurus bagi dibawah berat normal.

    Rabu, 10 November 2010

    Psikologi Pendidikan

    Pendidikan pada hakikatnya : suatu proses pendewasaan anak didik, dilakukan dgn sadar, sengaja dan penuh tanggung jawab.
    Psikologi Pendidikan : pengetahuan yg diperoleh dari psikologi dari diterapkan pada kegiatan di dalam kelas.
    Psikologi Pendidikan : metode-metode psikologi untuk mempelajari kehidupan kelas dan sekolah.

    Ada 3 langkah mengajar efektif:
    1. Langkah sebelum mengajar
      • menentukan tujuan pengajaran, baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek
      • setelah itu guru harus memilih strategi mengajar untuk meraih tujuan-tujuan tersebut
      • yang lebih penting adalah guru harus menyadari tingkat kesiapan murid untuk menerima pelajaran
      • merencanakan cara penilaian
    2. Langkah pelaksanaan belajar
      • langkah ini berupa pelaksanaan strategis yg telah dirancang untuk membawa murit mencapai tujuan pengajaran
    3. Langkah sesudah mengajar
      • langkah ini berupa pengukuran dan penilaian hasil mengajar sehubung dengan tujuan yg telah ditetapkan guru sebelum mengajar. Dari proses ini dapat diketahui efektif tidaknya proses mengajar, tepat tidaknya tujuan pengajaran, seberapa tinggi tingkat kesiapan murid, tepat tidaknya strategi mengajar yg digunakan.
    Guy R. Lefrancois, menyatakan bahwa mengajar : melatih ketreampilan, menyampaikan pengetahuan, membentuk sikap, dan memindahkan nilai-nilai.

    Peran guru yg penting :
    1. pembuat keputusan
    2. motivator
    3. manager
    4. pemimpin
    5. konselor
    6. model
    7. Insinyur atau perekayasa lingkungan
    10 persyaratan menjadi guru :
    1. Knowledge of subject : menguasai bidang studi yg diajarkan.
    2. Learning and human development : menguasai tingkat belajar dan perkembangan manusia.
    3. Adapting intruction : mampu merancang program pembelajaran yg sesuai dg kemampuan peserta didik
    4. Strategies : guru memahami & mampu menggunakan strategi pembelajaran dlm upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis memecahkan masalah & keterampilan2 tertentu bagi peserta didik.
    5. Motivation and management : guru menggunakan pemahaman individu dan motivasi kelompok dan perilaku untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendorong interaksi sosial yang positif, keterlibatan aktif dalam belajar, dan motivasi diri.
    6. Communication skills : guru harus memiliki kemampuan yg sifatnya manusiawi artinya guru bisa diajarkan berdialog dan guru bisa berada ditengah-tengah kehidupan, guru memahami tentang permasalahan & kemudian sama dapat memecahkannya.
    7. Planning : rencana instruksi guru berdasarkan pengetahuan tentang materi pelajaran, mahasiswa, masyarakat, dan tujuan kurikulum
    8. Assessment : guru memahami dan menggunakan strategi penilaian formal dan informal untuk mengevaluasi dan memastikan perkembangan intelektual, sosial dan fisik terus menerus dari peserta didik
    9. Commitment : guru harus memiliki komitmen sbg pendidik terutama meningkatkan kualitas dirinya
    10. Partnership : kemampuan guru untuk menjalin hubungan dengan orang tua, dengan teman sekerja, dengan institusi lainnya, sehingga memberi dampak kepada pelaksanaan program pembelajaran sekolah.
    Penyebab Perbedaan peserta didik :
    1. Perbedaan Intelegensi
      Intelegensi : kemampuan untuk menyerap ilmu pengetahuan kemampuan untuk berpikir abstrak dan kemampuan untuk memecahkan masalah2 baru.
      2 tokoh mengemukakan teori intelegensi :
      1. Gardner : membagi intelegensi dalam 8 dimensi :
      • kemampuan bahasa
      • kemampuan matematika/logika
      • kemampuan musik
      • kemampuan suatu objek
      • kemampuan olah tubuh-kinestetik
      • kemampuan dalm berhubungan dg orang lain
      • kemampuan berhubungan dengan diri sendiri
      • kemampuan berhubungan dengan alam sekitar
      2. Sternberg : membagi 3 dimensi intelegensi :
      • komponen proses : kemempuan untuk memecahkan masalah
      • kontekstual intelegensi : bagaimana seseorang berinteraksi dengan lingkungan
      • pengalaman : bagaimana pengalaman mempengaruhi interaksi.
      Peranan guru untuk memahami perbedaan Intelegensi :
      • memberi waktu yg lebih banyak untuk siswa yg membutuhkannya dlm pengerjaan tugas.
      • membantu siswa ketika mereka membutuhkan bantuan
      • membagi grup2 kecil dikelas sehingga antar mereka dpt saling membantu
      • membagi tugas besar menjadi tugas2 kecil
      • memberi kesempatan murid u/ presentasi apa yg sudah mereka lakukan baik scra lisan/tulisan
      • Perbedaan status sosial(pendapatan, pekerjaan & level pendidikan)
        Status sosial ekonomi dapat mempengaruhi seseorang menilai irinya sendiri melalui pengalamannya, kesuksesannya disekolah ataupun tingkah lakunya.

        Peranan guru untuk perbedaan status sosial ekonomi:
        • menyediakan lingkungan yg terstruktur
        • menggunakan contoh2 penjelasan yg baik & berkualitas yg berhubungan dgn pelajaran
        • mencontohkan bagaimana cara berinteraksi terhadap orang lain.
      • Perbedaan budaya/kultur
        -> tingkah laku, nilai2, kebiasaan yg ada pada suatu grup sosial.

        Peranan guru untuk perbedaan kultur:
        • memberi perhatian untuk semua siswanya cara meluangkan waktu untuk meraka & menunjukan minat terhadap mereka
        • menyertakan semua murid di dlm aktivitas belajar
        • menggunakan berbagai macam metode pengajaran
        • menggabungkan anak dengan semua latar belakang berbeda dlm satu grup untuk bekerja/belajar bersama.
      • Perbedaan kelamin/Gender
        Peranan guru untuk masalah Gender :
        • perhatian terhadap perbedaan gender dgn cara berdiskusi anatara grup pria & wanita, sehingga terjadi kepahaman antara kedua belah pihak
        • memberi kesempatan untuk pria & wanita melakukan hal yg sama.
        • aktif menghilangkan stereotip gender ketika melakukan penjelasan didepan kelas
      • Perbedaan kondisi & situasi orang tersebut
        -> perbedaan dapat terjadi pada saat murid lulus dari sekolah tanpa disertai dengan keahlian khusus.

        Peranan sekolah untuk masalah ini :
        • tuntutan yg tinggi untuk siswanya
        • program yg terputus
        • memantau terus perkembangan & kemajuan pendidikan
        • melibatkan orang tua anak untuk membantu pihak sekolah
        Peranan guru :
        • tuntutan & penharapan yg tinggi untuk muridnya 
        • menggunakan hubungan timbal balik yg efektif yg dapat memotivasi siswa
        • lebih aktif memberi kesempatan kepada murid, dan berorientasi untuk maju.
          
      Pidget, mengenal perkembangan anak individual yang sibuk dan termotivasi oleh diri sendiri.

      Lev. Vygotsky, psikologi rusia: menyediakan sebuah pandangan alternatif yg menekankan pengaruh sesudah kultural pada perkembangan anak.
      - dia diajari oleh pengajar menggunakan dialog sokratic sebuah proses tanya jawab yg menantang ide yg telah ada, untuk mengangkat tingkatan pengertian ke level yg lebih tinggi. Seseorang ini digabung dengan studinya mengenai sastra dan pengalaman sebagai guru, meyakini dia akan pentingnya 2 faktor dalam perkembangan manusia, interaksi sosial dan bahasa.

      Interaksi Sosial dan Perkembangan
      Bertolak belakang dari Piaget, yg melihat interaksi sosial terutama sebagai mekanisme untuk mempromosikan asimilasi dan akomodasi dalm individual.
      Vygotsky memandang pembelajaran dan perkembangan sebagai kelanjutan langsung dari interaksi sosial.

      Kita lihat bagaimana interaksi dalm contoh sbg berikut :
      1. Pembelajarn karena langsung dalam konteks setiap situasi sosial. Menurut Vygotsky, pemikiran individual berkembang sbg hasil langsung dari interaksi dgn orang lain.
      2. Interaksi terjadi antara anak2 dengan seorang yg lebih berpengetahuan dalam hal ini orang dewasa
      3. Melalui interaksi ini, anak mengembangkan sebelah pemahaman bahwa mereka tidak dapat memahaminya sendiri.
        Pidget menawarinya bahwa anak2 mengekspiorasi dunianya secara individual. Dia mengatakan bahwa anak2 tidak mebutuhkan pengetahuan budaya mereka sendiri.
      4. Vygotsky percaya bahwa anak2 belajar sambil mencoba dengan meningkatnya aktivitas meningkat pula pengetahuan tentang orang2.
      Bahasa dan Perkembangan
      Melalui interaksi sosial, bahasa memeberikan masukan mengenai pengetahuan lain yg sudah ada. Bahasa menyediakan alat2 berpikir kepada pelajar untuk memikirkan dunia dan memecahkan masalah.

      Budaya dan Perkembangannya
      Budaya ialah inti konsep ketiga pandangan Vygotsky, kebudayaan menjadi alat berpikir yang digunakan anak2 untuk mengandalkan interaksi yg masuk akal terhadap dunia.


      Hubungan Antara Pembelajaran dan Perkembangannya
      Menurut Vygotsky, pembelajaran mengacu ketika orang membutuhkan pengarahan yg spesifik atas pengembangan kemampuan dan pengembangan terjadi ketika pengertian dan kemampuan menjadi tidak sejajar dan konteks yg lebih rumit. Pembelajaran dibutuhkan untuk mengembangkan, pengembangan dirangsang dengan pembelajaran, serta pengembangan dan pembelajaran keduanya mengacu pada konteks situasi sosial yg disalurakan melalui bahasa.

      Peragaan -> Guru kesenian mencontoh menggambarkan dg 2 titik pandangan sebelum bertanya pada siswa untuk mencoba menggambar sendiri.

      Berpikir keras -> Guru Fisika secara lisan menyebutkan pikiran saat menjawab masalah momentum pd papan tulis.

      Pertanyaan -> setelah peragaan dan berpikir keras, guru Fisika berjalan & melewati murud2. Beberapa masalah tanyakan mereka pertanyaan pada saat kritis.

      Menyesuaikan bahan perintah -> Guru olahraga SD menurunkan bola saat mengajar tehnik menembak & meninggikan saat para murid sudah bisa.

      Dengan sgera & berbicara -> Anak TK diajarkan bahwa kelinci memutar dan kemudian masuk lubang sebagai pembelajaran mengikat sepatu.

      1. Pendapat Pidget :
      • Basic question : bagaimana menghasilkan pengetahuan baru disemua kebudayaan
      • Peran bahasa : membantu dalam mengembangkan ide simbolis, tidak meningkatkan kualitas mutu dari segi intelektual (tingkat fungsi meningkat oleh aksi)
      • Interaksi sosial : menjelaskan cara mengetes dan mensyahkan rancangan
      • Pandangan dari murid : aktif dlm manipulasi objek dan ide
      • Kesimpulan interaksi : merencanakan pengalaman untuk mengganggu keseimbangan.
      2. Pendapat Vygotsky :
      • Basic question : bagaimana alat2 pengetahuan berpindah dalam kebudayaan khusus.
      • Peran bahasa : alat penting untuk berpikir. Perpindahan kebudayaan dan mengatur diri sendiri meningkatkan fungsi dan intelektual.
      • Interaksi sosial : membantu sbg jalan masuk untuk memperoleh bahasa dan menukar kebudayaan.
      • Pandangan dari murid : aktif dalam keadaan sosial dan berinteraksi.
      • Kesimpulan instruksi : memberikan petunjuk instruksi.
      Perkembangan Bahasa

      Para ahli menyatakan bahwa pada usia 6 tahun anak menganal kata2 antara 8000-14000 kata2, sedangkan pada kelasa 6 kosa kata anak2 sudah sampai pada 80.000 kata2. Yang terpentimng, anak yg usia sekolah dapat menggunakan kata2 dalam bentuk yg kompleks untuk berkomunikasi.

      Ada 3 alasan memahami Perkembangan bahasa :
      •  Pendapat dari pidget dan Vygotsky, bahasa adalah katalis untuk dikembangkan, dimulai sejak anak2 berinteraksi dg remaja dan orang dewasa, mereka mengembangkan ide2 yg kompleks tentang usia secara pesat.
      • Perkembangan bahasa menyediakan pembelajaran secara umum dan sangat terkait untuk belajar membaca dan menulis.
        Selama bahasa siswa berkembang, kemampuan mereka untuk belajar konsep abstrak jg berkembang.
      • Perkembangan bahasa menyediakan alat/sarana untuk bersosialisasi dan perkembangan individu.
      Ada 4 teori dari pasangan bahasa :
      1. Behavioris/tingkah laku
        • menjelasakan perkembangan bahasa dan menyarankan bahwa anak2 diperikat untuk mendengarkan suara dan kata2 sbg contoh kata2 "Good Boy Ball" dan "Very Good" memperikat usaha anak untuk meningkatkan kemampuan berbahasa mereka.
      2. Teori kognitif sosial
        • menekankan kepada penentuan anak terhadap perkataan orang dewasa kekuatan orang dewasa dan nasetor yg terbaik. Teori sikap dan kognitif sosial membuat kemampuan untuk memahami sesuatu dg cepat, anak2 pada umumnya mempelajari aspek bahasa dgn cara memperhatikan dan mendengarkan orang lain, mencoba sendiri dan mengerti.
      3. Teori Nativist
      4. Teori Sosia cultural / teori peradaban sosial

      Selasa, 09 November 2010

      Psikologi Kepribadian II

      HENRY A. MURRAY

      Fokus teori ini terletak pada individu2 dgn seluruh kompleksitasnya dan segi pandangan ini diringkaskan dgn istilah "personologi", yg diciptakan oleh Murray (1983) untuk memberi label bagi usaha-usahanya sendiri dan usaha orang-orang lain yg memiliki keprihatinan mendalam untuk memahami individu secara penuh.

      Definisi Kepribadian (Murray) :
      1. Kepribadian Individu : abstraksi yg dirumuskan oleh teoritikus dan bukan merupakan gambaran ttg tingkah laku individu belaka.
      2. Kepribadian Individu : rangkaian peristiwa yg segera ideal mencakup seluruh rentang hidup sang pribadi. Sejarah kepribadian adalah kepribadian itu sendiri.
      3. Definisi kepribadian harus mencerminkan baik unsur-unsur tingkah laku yg bersifat menetap dan berulang maupun unsur-unsur yg baru dan unik.
      4. Kepribadian : fungsi yg menata atau mengarahkan dalam diri individu. 
      5. Kepribadian terletak di otak. "Tanpa otak, tidak ada kepribadian."
      Jadi, cara Murray merumuskan kepribadian menunjukan bahwa ia sangat berorientasi pada pandangan yg memberi bobot memadai pada sejarah organisme, fungsi kepribadian yg bersifat mengatur, ciri-ciri berulang dan baru pada tingkah laku individu, hakikat kepribadian yg abstrak atau konsepsual, dan proses-proses fisiologis yg mendasari proses-proses psikologi.

      "Proceeding dan Serial"

      Data pokok seorang psikolog adalah "proceeding", yakni: interaksi antara subjek dan subjek, dalam jangka waktu cukup lama sehingga mencakup unsur-unsur penting dalam suatu sekuens tingkah laku tertentu.
      Murray mengemukakan Proceeding dapat digolongkan :
      1. sifatnya internal : melamun, memecahkan masalah, menyusun rencan dalm keheningan.
      2. sifatnya eksternal : berinteraksi dgn orang-orang atau objek-objek dalam lingkungan.
      Proceeding eksternal memiliki dua aspek : aspek pengalaman subjektif dan aspek tingkah laku objektif.


      Dalam keadaan tertentu perlu menempatkan tingkah laku yg berlangsung dalam periode yg lebih lama dalam satu kesatuan atau perumusan. Satuan tingkah laku fungsional yg lebuh panjang ini disebut serial.

      Program Serial dan Jadwal

      Program2 serial : penyusunan secara teratur atas sub-sub tujuan yg merentang ke arah masa depan mungkin sampai jangka waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun dan yang, jika berlangsung dengan baik, akhirnya akan mencapai suatu keadaan akhir yg diinginkan.
      Jadwal-jadwal : sarana-sarana untuk mereduksikan konflik di antara kebutuhan-kebutuhan dan objek-objek tujuan yg saling bersaing dengan cara mengatur penyaluran kecenderungan-kecenderungan ini pada waktu yg berbeda-beda.
      Terakhir Murray memasukan program-program serial dan jadwal-jadwal ke dalam istilah ordinasi, yg mencakup proses membuat perencanaan maupun hasil proses tsb - yakni program atau jadwalnyg tersusun.


      Murray menyatakan bahwa kebutuhan adanya kebutuhan dapat disimpulkan dari :
      1. Akibat atau hasil akhir tingkah laku
      2. Pola atau cara khusus tingkah laku yg bersangkutan
      3. Perhatian dan respon selektif terhadap kelompok objek stimulus tertentu,
      4. Ungkapan emosi atau perasaan tertentu, dan
      5. Ungkapan keuasan apabila akibat tertentu dicapai atau kekecewaan apabila akibat itu tidak tercapai.


      Menurut Murray ada lima tipe-tipe kebutuhan itu :
      1. Perbedaan antara kebutuhan2 primer dan sekunder. Kebuthan Primer berhubungan dgn peristiwa2 organis tertentu yg khas dan secara khusus berkenan dgn kepuasan-kepuasan fisik. Kebutuhan Sekunder dianggap berasal dari kebutuhan-kebutuhan primer dan ditandai oleh tidak adanyua hubungan fokal dgn proses-proses organis atau kekuatan fisik khusus.
      2. membedakan antara kebutuhan2 terbuka dan tertutup, yakni kebutuhana2 yg nyata dan kebutuhan2 yg laten atau tersembunyi.
      3. Kebutuhan2 yg memusatkan dan yg menyebar. Beberapa kebutuhan yg erat berhubungan dgn kelompok2 objek lingkungan yg terbatas sedangkan kelempok2 kebutuhan lainnya begitu umum berlaku pd hampir setiap keadaan lingkungan.
      4. Kebutuhan2 proaktif (pasif) dan reaktif (aktif). Kebutuhan proaktif : kebutuhan yg sebagian besar ditentukan dari dlm. Kebutuhan reaktif : digerakan sbg akibat dari, atau sebagai respon terhadap, suatu peristiwa lingkungan.
      5. perbedaan antara kegiatan proses,kebutuhan modal dan kebutuhan2 akibat.
      Murray merumuskan dan memberikan spesifikasi kasar untuk mengukur lima kompleks :
      1. Kompleks2 klaustral : sisa-sisa dari pengalaman berada dlm kandungan atau prenatal dari individu.
      2. Kompleks oral : sisa-sisa dari pengalaman-pengalaman pemberian makan awal.
        Murray mengemukakan 3 sub kompleks khusus :
        • kompleks bantuan oral meliputi gabungan antara kegiatan oral dgn kecenderungan-kecenderungan untuk bersikap pasif dan dependen
        • kompleks agresi oral merupakan gabungan antara kegiatan oral dan agresi dan menggejala dlm gerakan2 oral secara otomatis
        • kompleks penolakan oral meliputi meludah dan jijik terhadap kegiatan2 dan benda2 oral.
      3. Kompleks anal : berasal dari peristiwa2 yg diasosiasikan dgn buang air besar dan latihan buang air secara teratur.
      4. kompleks penolakan anal : meliputi diare dan kateksis terhadap kotoran dan selanjutnya menyangkut ketidak teraturan dan pengotoran atau pencorengan.

      TEORI ORGANISMIK

      Ciri-ciri utama teori organismik :
      1. menekankan kesatuan, intergrasi, konsistensi, dan koherensi pada kepribadian yg normal. Oganisasi: keadaan organisme yg normal, disorganisasi adalah patologis dan biasanya disebabkan oleh pengaruh lingkungan yg bersifat opresif atau mengancam atau kelainan-kelainan dlm organ2 tertentu.
      2. bertolak dari organisme sbg sistem yg terorganisasi, kemudian dilanjutkan dgn analisis mengenai bagian yg membentuk keseluruhan itu.
      3. individu dimotivasikan hanya oleh satu dorongan utama, bukan hanya oleh banyak dorongan

      Senin, 08 November 2010

      PSIKOLOGI SOSIAL

      ASPEK-ASPEK PERSEPSI SOSIAL :
      1. Kita akan mempelajari proses komunikasi nonverbal (nonverbal communication) -- komunikasi antara individu yg melibatkan bhs nonlisan dari ekspresi wajah, kontakmata, gerak tubuh, dan postur (dlm Zebrowitz, 1997). Aspek-aspek ini adalah bagian dari persepsi sosial yg sukses diterapkan oleh steve dia mampu mengenali ketertarikan romantis dari seberang ruangan, tanpa perlu ada sepatah kata pun yg dikeluarkan.
      2. Proses atribusi (attribution), proses kompleks dimana kita berusaha memahami alasan-alasan dialik perilaku orang lain mengapa mereka bertingkah laku tertentu dalam  suatu situasi.
      3. Karakteristik pembentukan kesan (impresion formation), bagaiman kita membengun kesan pertama terhadap orang lain, dan mengelola kesan (impression management (atau presantasi diri (self-presentation) -- suatu usaha untuk memastikan bahwa kita sudah menimbulkan kesan baik dimata orang lain.
      4. Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa meskipun persepsi kita terhadap orang lain mungkin keliru, sering juga kita cukup tepat, jadi setidaknya kita bisa mulai berpikir dengan optimis.

      Senin, 01 November 2010

      Bahasa Indonesia

      BAB I
      PENGANTAR KULIAH BAHASA INDONESIA

      1.1 DESKRIPSI KULIAH
      1. materi berbicara meliputi : presentasi, berseminar, dan berpidato
      2. Materi membaca meliputi : membaca artikel ilmiah, membaca tulisan populer, dan mengakses informasi melalui internet.
      3. Materi menulis meliputi : menulis makalah, menulis rangkuman/ringkasan teks dan menulis resensi buku
      1.2 TUJUAN KULIAH (KOMPETENSI DASAR)

      Ada 2 tujuan (kompetensi dasar) : tujuan umum dan tujuan khusus.
      • Tujuan Umum : agar para mahasiswa menjadi ilmuwan dan profesional yg memiliki sikap bahasa yg positif terhadap bahasa Indonesia. Sikap bahasa yg positif diwujudkan dgn : (1) kesetiaan bahasa, (2) kebanggaan bahasa, (3) kesadaran akan adanya norma bahasa.
      • Tujuan khusus : agar para mahasiswa, calon sarjana, terampil menggunakan bahasa Indonesia dg baik dan benar, secara lisan & terutama, secara tertulis sbg sarana pengungkapan gagasan ilmiah. Tujuan jangka pendek : (a) agar mahasiswa mampu menyusun subuah karya ilmiah sederhana dlm bentuk dan isi yg baik dgn menggunakan bhs Indonesia yg baik & benar, (b) agar mahasiswa dpt mengerjakan tugas-tugas (karangan ilmiah sederhana) dari dosen-dosen lain dgn menerapkan dasar-dasar yg diperoleh dari kuliah bahasa Indonesia. Tujuan jangka panjang : agar mahasiswa sanggup menyusun skripsi sbg persyaratan mengikuti ujian sarjana.
      1.3 MATERI KULIAH

      Kuliah bhs Indonesia yg akan diberikan meliputi pokok-pokok sbg berikut :
      • pengantar kuliah
      • Perkembangan Bahasa Indonesia
      • Bahsa Indonesia dg Berbagai Ragamnya
      • Diksi atau pilihan kata
      • Tata Kalimat
      • Paragraf atau Alinea
      • Penalaran Deduktif & Induktif serta Salah Nalar
      • Tata Ejaan 
      • Presentasi, Pidato, Seminar, Ringkasan dan Resensi
      • Tehnik Penulisan Karya Ilmiah
      1.4 METODE KULIAH
      1. Proses pembelajaran diselenggarkan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, dan memberikan ruang yg cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemadirian mahasiswa.
      2. Bentuk aktifitas proses pembelajaran adalah: (a) kuliah tatap muka, (b) ceramah, (c) dialog (diskusi) interaktif, (d) studi kasus, (e) penugasan mandiri dan (f) tugas baca.
      3. partisipasi aktif mahasiswa dlm kuliah ini sangat diharapkan

      BAB II
      PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

      2.1 SUMBER BAHASA INDONESIA

      Bahasa Melayu sbg sumber (akar) bhs Indonesia yg kita pergunakan sekarang. B. Indonesia tumbuh dan berkembang dari Bahasa Melayu, yg sejak dulu sbg bhs perantara (lingua franca).

      2.2 PERESMIAN NAMA BAHASA INDONESIA

      Pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda kita mengikrarkan sumpah pemuda.
      Pertama : Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yg satu, tanah Indonesia
      Kedua : Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
      Ketiga : Kami putera dan puteri Indonesia mengaku menjunjung bhs persatuan, bhs Indonesia

      Pernyataan :
      pertama : pengakuan bahwa pulau2 yg bertebaran & lautan yg menghubungkan pulau-pulau yg merupakan wilayah RI sekarang adalah satu kesatuan tumpah darah disebut Tanah Air Indonesia.
      kedua : pengakuan bahwa manusia2 yg menempati bumi Indonesia itu jg merupakan satu kesatuan yg disebut bangsa Indonesia.
      ketiga : tidak merupakan pengakuan "berbahasa satu", tetapi merupakan pernyataan tekad kebahasaan yg menyatakan bahwa kita, bangsa Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu bhs Indonesia.

      Diikrarnya Sumpah Pemuda resmilah bahasa Melayu yg sudah dipakai sejak pertengahan abad VII itu, menjadi bahasa Indonesia.

      2.3 BAHASA MELAYU DIANGKAT MENJADI BAHASA INDONESIA

      Ada 4 faktor yg menjadi penyebab :
      1. Bahasa Melayu sdh merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan, dan bahsa perdagangan.
      2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dlm bahasa ini tdk dikenal tingkat bhs.
      3. Suku Jawa, suku Sunda, dan suku2 yg lain dg sukarela menerima bahasa Melayu mjd bhs Indonesia sbg bhs nasional.
      4. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sbg bhs kebudayaan dlm arti yg luas.
      2.4 PERISTIWA2 PENTING YG BERKAITAN DG PERKEMBANGAN BHS MELAYU/INDONESIA

      Tahun2 penting dlm sejarah perkembangan bahasa Melayu/Indonesia :
      1.  Pada tahun 1901, disusun ejaan resmi bhs Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen & dimuat dlm kitab Logat Melayu
      2. Pada tahun 1908, pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku2 bacaan yg diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yg kemudian pada tahun 1917 diubah mjd Balai Pustaka.
      3. Tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda pilihan memancangkan tonggal yg kukuh untuk perjalanan bhs. Indonesia
      4. Pada tahun 1933, secara resmi berdiri sebuah angkatan satrawan muda yg menamakan dirinya Pujangga Baru yg dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana dkk.
      5. Pada tanggal 25-28 Juni 1938, dilangsungkan kongres Bahasa Indonesia I di Solo.
      6. Pada tanggal 18 Agustus 1945, ditandatangani UUD 45, yg salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bhs Indonesia sbg bhs Negara.
      7. Pada tgl 19 Maret 1947, diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sbg pengganti Ejaan van Ophuijsen yg berlaku sebelumnya
      8. Pada tanggal 28 Oktober-2 November 1954, Kongres Bahasa Indonesia II
      9. Pada tgl 16 Agustus 1972, Presiden RI meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yg disempurnakan melalui pidato kenegaraan didepan sidang DPR
      10. Pada tgl 31 Agustus 1972, Menteri Pendidikan & Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yg Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi blaku di seluruh Indonesia
      11. Pada tgl 28 Oktober - 2 November 1978, Kongres Bahasa Indonesia III di selenggarakan di Jakarta merupakan peristiwa penting bagi kehidupan bhs Indonesia.
      12. Pada tgl 21-26 November 1983, Kongres Bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta.
      13. Pada tgl 28 Oktober - 3 November 1988, Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta, berupa (1) Besar Bahasa Indonesia dan (2) Tata bahasa Baku Bahasa Indonesia.
      14. Pada tanggal 28 Oktober - 2 November 1993, Kongres Bahasa Indonesia VI
      15. Pada tgl 26-30 Oktober 1998, Konres bahasa Indonesia VII diselenggarakan di Hotel Indonesia jakarta.
      16. Pada tgl 14-17 Oktober 2003, Kongres Bahasa Indonesia VIII diselenggarakan di Jakarta.
      2.5 KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
      1. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
        Bahasa Indonesia berkedudukan sbg bahasa Nasional, kedudukannya berada di atas bahasa2 daerah. (sesuai dg Sumpah Pemuda 1928).
        Bahasa Indonesia berkedudukan sbg bahasa Negara (sesuai dgn UUD '45).
      2. FUNGSI BAHASA INDONESIA
        Kedudukan sbg bahasa nasional, berfungsi :
        1. Lambang kebanggaan  kebangsaan
        2. lambang identitas nasional
        3. Alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya
        4. Alat yg memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dgn latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing kedlm kesatuan kebangsaan Indonesia

        Kedudukan sbg bahasa negara, berfungsi :
        1. bahasa resmi kenegaraan
        2. bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
        3. alat perhubungan pada tingkay nasional untuk kepentingan perencanaan & pelaksanaan pembangunan
        4. alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan tehnologi

      BAB III
      BAHASA INDONESIA DGN BERBAGAI RAGAMNYA

      3.1 PENTING ATAU TIDAKNYA BAHASA INDONESIA
      sebuah bahasa penting atau tidak penting dapat dilihat dari 3 kriteria :
      1. Dipandang dari Jumlah Penutur
        Ada 2 bahasa di Indonesia yaitu bahasa Indonesia dan bhs daerah. Bahasa Indonesia lahir sbg bhs k2 bagi sebagian besar warga bangsa Indonesia. Pertama kali muncul atas diri seseorang adalah bahasa daerah (bahasa ibu).
        Penutur bahasa Indonesia yg menggunakan bahasa Indonesia sbg "bhs ibu" tidak besar jumlahnya. Dgn demikian, kalau kita memandang bahas Indonesia sbg "bhs ibu", bhs Indonesia itu tidak penting.
        Jumlah penutur yg dimaksud adalah jumlah penutur yg memberlakukan bhs Indonesia sbg "bhs k2".
      2. Dipandang dari Luas Penyebarannya
        Luas penyebaran ini dpt dilihat pula pd bbrp univ. diluar negeri yg membuka jurusan bhs Indonesia sbg salah satu jurusan.
      3. Dipandang dari Dipakainya sbg Sarana Ilmu, Budaya, dan Susastra
        - Tentang susastra, bhs Kerinci kaya dg macam dan jenis susastranya walaupun hanya susastra lisan.
        - Tentang budaya, bhs Kerinci telah dipakai pula walaupun hny dlm berkomunikasi, bertutur adat, bernyanyi, berpantun, dsb
        - Tentang ilmu pengetahuan, bhs kerinci belum mampu memecahkannya. 
      3.2 RAGAM LISAN DAN RAGAM TULIS

      Perbedaan dari kedua ragam itu adalah :
      1. Ragam lisan menghendaki adanya org k2, teman, berbicara yg berada didepan pembicara, sdgkan Ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman bicara berada didepan.
      2. Didalam ragam lisan unsur2 fungsi gramatikal, sperti subjek, predikat, dan objek tdk selalu dinyatakan, sedangkan ragam tulis perlu lebih terang dan lebih lengkap daripada ragam lisan, fungsi2 gramatikal harus nyata krn ragam tulis tdk mengaharuskan org k2 berada ddpn pembicara.
      3. Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu sedangkan ragam tulistidak terikat oleh situasi, kondisi, ruang dan waktu.
      4. Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjang pendeknya suara, sedangkan ragam tulis dilengkapi dgn tanda baca, huruf besar, dan huruf miring.

        RAGAM LISAN
        • Penggunaan Bentuk Kata
          1. Kendaraan yg ditumpanginya nabrak pohon mahoni.
          2. Bila tak sanggup, tak perlu lanjutkan pekerjaan itu.
          3. Fotokopi ijazah harus dilegalisir dulu oleh pimpinan akademi.
        • Penggunaan Kosakata
          1. Saya sudah kasih tau tentang hal itu.
          2. Mereka lagi bikin denah unutk pameran entar.
          3. Pekerjaan itu agak macet disebabkan karena keterlambatan dana yg diterima.
        • Penggunaan Struktur Kalimat
          1. Rencana ini saya sudah sampaikan kepada Direktur.
          2. Dalam "Asah Terampil" ini dihadiri juga oleh Gubernur Daerah Istimewa Aceh.
          3. Karena terlalu banyak saran berbeda-beda sehingga ia makin bingung untuk menyelesaikan pekerajaan itu. 



           

      Minggu, 31 Oktober 2010

      Psikologi Psikodiagnostik

      PENGERTIAN PSIKODIAGNOSTIK
      Psikotes          : prosedur standar untuk mengukur sampel perilaku dan menguraikannya berdasarkan kategori, hasilnya digunakan untuk mendiagnosa dan memprediksi berdasarkan norma yang berlaku.
      Diagnose         : kemampuan menggambarkan kondisi subyek yang diperiksa.
      Prediksi           : memberikan estimasi performance.

      PSIKOLOGI DIFERENSIAL
      Psi. diferensial : psi. yang mempelajari perbedaan didalam fungsi psi. individu.
      Psi. Umum        : mempelajari fungsi psikis secara umum.

      PSI. DIFERENSIAL DILATAR BELAKANGI OLEH :
      1.     KARAKTEROLOGI
      Bertujuan untuk mengembalikan perbedaan azasi manusia kedalam tipe dasar yang sederhana.
      2.     PSIKODIAGNOSTIK
      Bertujuan untuk menentukan hubungan antara suatu keadaan atau gerakan manusia yang dapat diamati dari luar dgn cirri-ciri individu didalam dirinya untuk memahami karakter.
      Contoh :
      Fisiognomi    : menghubungkan sifat dengan raut wajah.
      Prenologi (karinologi) : menghubungkan bentuk kepala dengan sifat manusia.
      Grafologi      : tulisan tangan dengan sifat manusia.
      Mandel          : hukum Mandel
      Galtom          : perbedaan faali
      Cattel              : Mental tes

      STRUKTUR PSIKIS ATAU CIRI-CIRI PSIKIS INDIVIDU
      1.     1. GEJALA  : Segela sesuatu yang dialami atau ditangkap secara langsung.
      -         Gejala psikis  : hanya dapat diketahui oleh individu yang bersangkutan.
      -         Gejala Fisik    : selain individu dapat diamati oleh orang lain (ekspresi wajah). 

      2.     AKT         : serangkaian gejala yang mempunyai kesatuan dan mempunyai tujuan, serta berlangsung didalam kurun waktu tertentu.
      -         Ada masa awal dan akhir
      -         Akt member segala arah
      Akt fisik           : berjalan ke ……………………
      Akt psikis        : memikirkan pemecahan masalah.

      3.     DIPOSISI       : adalah penyebab dari akt & gejala, waktu berlangsung tidak terbatas.
      Contoh : tempramen, sifat, bakat, kemampuan
      Psikis : kepekaan perasaan
      Fisik : pencemaran buruk
      Netral : kemampuan menyesuaikan diri

      APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK
      1.     PSIKOLOGI PENDIDIKAN
      2.     PSIKOLOGI KLINIS
      3.     PSIKOLOGI SOSIAL
      4.     PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
      5.     PSIKOLOGI UMUM DAN EKSPERIMEN
      6.     PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

      PENGGUNAAN PSIKODIAGNOSTIK
      1.     CLINICAL SETTING : digunakan pada usaha mendeteksi gangguan psikis yg dialami individu/klien dan mengukur kemampuan/kekuatan pribadi yang dimiliki individu, sehingga dapat diterapkan pola terapi/treatment yang efektif. Contoh: di RS, pusat kesehatan mental, klinik-klinik konsultasi Psi.
      2.     LEGAL SETTING      :  penggunaan di pengadilan, rumah pemasyarakatan, tempat-tempat rehabilitasi yang berhubungan dengan masalah tindakan kejahatan, pusat rehabilitasi penderita narkotika.
      3.     EDUCATIONAL AND VOCATIONAL GUIDANCE : focus pemeriksaannya lebih ditekankan bidang pengembangan studi dan kerja. Digunakan di sekolah, universitas, pusat-pusat latihan dan pusat bimbingan karir.
      4.     EDUCATIONAL AND VOCATIONAL SELECTION :  digunakan untuk rekuitment diperusahaan dan bidang pekerjaan, penempatan, mutasi, dll.
      5.     RESEARCH SETTING          : untuk kepentingan pengembangan ilmu dan pengmbangan tehnik serta metode diagnostic. Digunakan dilingkup akademik dan perguruan tinggi.

      METODE PSIKODIAGNOSTIK
      1.     OBSERVASI
      Suatu aktifitas dg sengaja dan sistimatis mengamati aktifitas individu dan tingkah laku individu dg menggunakan alat utama penyelidikan adalah : INDRA.
      Situasi Observasi:
      -         Natural setting/alamiah
      -         Simulated Setting/Tiruan
      -         Laboratorium
                  Ditinjau dari aspek yang diobservasi/diamati:
      -         Event Sampling        : yang diamati hanya beberapa aspek tingkah laku pada saat tertentu.
      -         Time Sampling          : yang dicatat dan diamati adalah apa saja yang dilakukan individu pada waktu tertentu.
                  Klasifikasi Metode Observasi
      ·        Non partisipan
      ·        Partisipan
      ·        Situasi eksperimen

      2.     METODE ANGKET
      Angket : suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab dan atau daftar isian yang harus diisi yang berdasarkan pd sejumlah subyek atas jawaban atau isian tersebut.
      Klasifikasi Angket :
      ·        Berdasarkan atas siapa yang menjawab/mengisi
      -         Langsung
      -         Tidak langsung
      ·        Berdasarkan bentuk
      -         Terbuka
      -         Tertutup
      ·        Berdasarkan factor/aspek yang diukur
      -         Umum
      -         Khusus
                  Kebaikan :
      ·        Biaya relative murah
      ·        Waktu lebih singkat
      ·        Dapat dilakukan pd subjek dg jumlah besar
      ·        Mudah digunakan dan dilaksanakan
                  Kelemahan :
      ·        Tidak mudah merumuskan terlebih dahulu masalah yang ingin diteliti
      ·        Bahasa mudah dipahami, tidak selalu mempunyai arti yang sama
      ·        Akurasi data kurang, bila mendapatkan informasi terlebih dahulu

      3.     METODE WAWANCARA
      Adalah yg berdasarkan pada laporan verbal dimana terdapat hubungan langsung antara penyelidik dengan yang diselidiki.
      Wawancara adalah suatu situasi dimana terjadi pertukaran pandangan & informasi antara dua orang yang saling bertemu / berhubungan.

      Dalam wawancara:
      1. komunikasi berbentuk verbal & non verbal
      2. sangat penting untuk membentuk relasi antar personal
      3. pertanyaan mempunyai tujuan & arah

      Hal-hal yang perlu dipertimbangkan:
      1. waktu 
      2. isi wawancara
      3. respon yang diharapkan  
      - jawaban yang terbuka
      - jawaban yang tertutup 
      4. umpan balik : suatu usaha untuk memperjelas informasi yang diperoleh.

      Paraphrasing : mengungkapkan kembali apa yg dikatakan dari orang yg diwawancarai.
      Perception Checking : mencari kesamaan persepsi dari yang mewawancarai & yg diwawancarai.

      kelebihan wawancara :
      1. merupakan tehnik yg tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi
      2. dapat dilaksanakan pada setiap individu & pd setiap tingkat usia
      3. tidak dibatasi oleh kemampuan membaca atau menulis
      4. bisa dilakukan serempak sambil diobservasi
      5. data yang masuk lebih banyak & lebih tepat
      6. kerahasiaan pribadi lebih terjamin

      Kelemahan :
      1. membutuhkan waktu, tenaga dan biaya lebih banyak
      2. sangat tergantung individu yang di wawancarai 
      3. dilaksanakan oleh orang yang ahli
      4. mudah dipengaruhi oleh situasi sekitar 
      5. subyektifitas sangat mempengaruhi hasil

      METODE PENGUMPULAN BAHAN-BAHAN
      Klasifikasi :
      a. Alat-alat permainan : bagaimana ia bermain, memainkan apa, alat yang digunakan dan hasil akhir.
      b. Hasil karya : dipandang sebagai pengabdian dari pada tingkah laku. Hasil karya: puisi, prosa, gambaran, dan tulisan tangan. Kedudukan: sbg metode pelengkap.

      METODE BIOGRAFIS
      Metode yg mempergunakan bahan-bahan yg berwujud tulisan mengenai kehidupan subyek yg diselidiki. baik tulisan yg dibuat oleh subyek sendiri maupun oleh orang lain.
      a. Biografi
      b. Otobiografi
      c. Buku Harian
      d. Kenang-kenangan masa muda
      e. Case History

      TES
      adalah pertanyaan-pertanyaan yg harus dijawab dan atau perintah-perintah yg harus dijalankan, dan berdasarkan atas bagaimana teste menjawab pertanyaan dan atau melakukan perintah penyelidiki dapat mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan dg standart atau dg testee yg lain.
      SYARAT TES YANG BAIK :
      1. Valid
      2. Reliabel
      3. Distandardisasi
      4. Obyektif
      5. Diskriminatif
      6. Komprehensif
      7. Mudah digunakan

      1. VALIDITA TES
      adalah taraf sejauh mana tes tsb mengukur apa yg seharusnya diukur dan seberapa baik tes bisa mengukur (tinggi validita -> mengenai sasaran)

      MACAM-MACAM VALIDITA
      1. Face validity
      - suatu tes dipandang valid kalau nampaknya memang telah mengukur apa yg seharusnya diukur.
      - bukan ukuran validita yg dpt dipakai sebagai sandaran

      2. Content validity (validita isi)
      - seberapa jauh tes mengungkapkan pengatahuan testee mengenai sesuatu hal / pelajaran tertentu.
      - tidak menanyakan apa yang seharusnya diketahui, tetapi apa yg sebenarnya diketahui
      - biasanya digunakan di dalam lapangan prestasi

      3. Construct validity = logical validity = validity by definition
      4. - predictive validity
      validita yg lbh menunjukan kpd hubungan antara tes dan score, dg keadaan diwaktu yg akan datang
          - concurrent validity
      validita yg lbh menunjukan kpd hub anatara tes dan score yg dicapai dg keadaan sekarang.

      5. Factorial validity (teori faktor)
      validita suatu tes diuji dri faktor-faktor yg ingin diukur dg tes tsb.
      Tes yg disusun sesuai dg faktor-faktor yg ada analisa faktor dpt diketahui validita.


      Tehnik validitas :
      Dgn mencari korelasi tes yang diselidiki dg sesuatu yg dipandang valid yang disebut KRITERIA.
      Kriterium : menunjukan suatu fakta atau kejadian yg diramalkan oleh tes tsb.


      MACAM-MACAM KRITERIA :
      1. Kriteria Luar (external criterion) : kriteria yg berasal dari luar tes yang diselidiki validitanya.
      2. Kriteria Dalam (internal criterion) : kriteria yg berasal dari dlm tes yg diselidiki, berupa total score dari tes tsb.


      JENIS-JENIS KRITERIA :
      1. Kriterium objektif : semua fakta ttg presrasi / perilaku yg dikatakan berhasil yg dituntut dlm suatu tugas tertentu.
      Contoh : 
      - kriterium mengetik : jumlah huruf yg diketik
      - olah raga : jumlah medali
      - keberhasilan : rata-rata nilai B


      2. Kriterium subjektif : pendapat ahli atau kompetent yg bersifat subyektif yg mengetahui permasalahan tertentu ttg perilaku yg harus dicapai.
      Kelemahan : persepsi orang berbeda


      3. Kriterium langsung : berupa bentuk perilaku, sikap, tindakan yg nyata sbg ukuran yg telah ditetapkan sebelumnya.


      4. Kriterium intermedier : kriteria yg dipakai sbg patokan pada apa yg harus dicapai subyek selama suatu tugas dilaksanakan.

      5. Kriterium akhir : pd akhir'a ssorang dituntut dan dharapkan menunjukan suatu prestasi dan keterampilan tertentu.




      2. RELIABILITA
      adalah suatu tes sejauh mana tes tsb sama dgn dirinya atau disebut konsistensi (keajegan) suatu tes -> hasil pengukuran dpt dipercaya dimana dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran pada subyek yg sama, hasilnya relatif sama.
      RELIABILITA DAPAT DITENTUKAN DGN BEBERAPA CARA:
      a. Stabilitas : diperoleh dgn cara setelah beberapa waktu lamanya, subyek di tes dgn tes yg sama, kenudian kedua hasilnya dibandingkan. (test re test approach)


      b. Ekivalensi : membandingkan hasil tes dgn tes yg lain yg pararel (ekivalen).


      3. STANDARISASI
      suatu tes bertujuan agar testee (yang dites) dg tes tersebut, mendapat perlakuan (situasi) yg benar-benar sama. Sehingga hasilnya dapat dibandingkan dari satu subyek dgn subyek yg lain. Dan dari satu masa ke masa yg lain.


      Yg perlu dibakukan kedalam tes :
      a. Materi
      • bahan untuk membuat tes (kertas, tinta, pensil dsb)
      • item-itemnya (kata-kata, gambar, tanda ukurannya dsb)
      b. Penyelenggaraan :
      • meja, alat tlis, penerangan
      • situasi (suhu, ketenangan dsb)
      • cara penyajian
      • waktu
      c. Cara pemberian score :
      • pertimbangan2 (kunci)
      • batas, bonus dsb
      d. Interprestasi :
      • terhadap hasil testing yg sama harus memberikan interprestasi yg sama.

      4. OBYEKTIF
      Nilai yg diberikan akan memberi hasil yg sama bila dinilai oleh pemeriksa yg berbeda.

      5. DISKRIMINATIF
      Tes harus mampu menunjukan perbedaan-perbedaan yg kecil mengenai sifat (faktor) tertentu pada individu yg berbeda-beda.
      Indeks yg menunjukan diskriminasi disebut daya pembeda.

      6. KOMPREHENSIF
      Tes yg dapat sekaligus mengungkap / menyelidiki banyak hal.
      Misal tes prestasi : dlm tes prestasi mampu mengungkap sgla pengetahuan yg dipelajari.
      -> dpt mencegah spekulasi dari testee 




      KONSEP-KONSEP PENGUKURAN
      Perinsip penggunaan tes psikologi:
      1. valid, reliabel, standarisasi, obyektif, diskriminatif, komprehensif mudah digunakan.
      2. penyelenggaraan tes psikologi & hal-hal yg perlu diperhatikan didalam penyelenggaraan tes psikologi.
      3. pengendalian penggunaan tes
      4. penguji yg berkualitas
      METODE PSIKODIAGNOSTIK
      1. Pendekatan Kualitatif : kelebihan: kepekaan memahami gejala psikologi penyesuaian teori lebih komprehensif, profesi onalitas meningkat, polivalensi (memberikan banyak kemungkinan). Kelemahan: kurang efesien & subyektif.
      2. Pendekatan Kuantitatif : kelebihan: obyektif & efesien. kelemahan: - mengabaikan dinamika, - hanya mepersoalkan benar/salah, -monovalensi (mengenal 1 kemungkinan).

      PENYELENGGARAAN PSIKOTES
      1. Orientasiteoritik/paham konstruksi teoritik dari tes.
      2. Pertimbangan praktis. Kemampuan testee disesuaikan apa yg dituntut oleh tes, disesuaikan tujuan pemeriksaan.
      3. persiapan, raport, pengetesan, penyelesaian dan pemberian score.
      4. Pertimbangan etika dan sosial
      5. Tes anxiety: perasaan cemas ketika menghadapi tes 
      6. Dampak pelatihan terhadap hasil tes (coaching dan sophistication)
      7. Examiner dan ubahan situasional
      HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN PENYELENGGARAAN PSIKOTES
      • Kondisi pengetesan : ikuti prosedur standar, catat jika temukan kondisi testing yg tidak biasa sbg bahan interprestasi (observasi).
      • keamanan isi tes
      • Tanggung jawab penerbit tes
      • Perlindungan privasi
      • Kerahasiaan
      PENGENDALIAN PENGGUNAAN PSIKOTES
      Terdapat 2 alasan untuk mengendalikan penggunaan tes psikologi yaitu: 
      • Tes diselenggarakan oleh orang yg benar-benar qualified, baik dlm administrasi demikian pula cara pemberian score.
      • Untuk mencegah familiaritas dg isi tes, yg akan mengakibatkan tes tidak valid.
      KETERBATASAN TES PSIKOLOGI
      1. Keterbatasan dlm penyelenggaraan tes: validitas, reliabilitas, objektivitas, & standardized.
      2. Efisiensi dan CAT Computerized Adaptive Testing
      3. Aspek yg diungkap
      4. Komunikasi hasil tes : bermakna & berguna, memadai, karakteristik konsumen, faktual dan rasional.

      FAKTOR-FAKTOR YG HARUS DIPERTIMBANGKAN :
      1. Karakteristik Rangsangan Tes : isi tes, format dari tes ditinjau dari segi kecepatan melaksanakan, cara menjawabnya, keterkaitan pada kultur, dll
      2. Karakteristik Situasi : metode pelaksanaan, konteks interpersonal sperti pengaruh dari pemeriksa, gangguan fisik: suara, cahaya, individual/klasikal.
      3. Karakteristik dari Individu : tujuan dari individu untuk diperiksa, gaya merespon, kondisi fisiologi: letih, emosi, dll. 
      PERAN PENGUKURAN
      Ada 2 macam kategori instrumen:
      1. Instrumen yang digunakan untuk prediksi dan diagnostik kesiapan belajar dalam berbagai tingkat dan macam pendidikan.
      2. Instrumen yang mengukur prestasi belajar (tes yang disusun guru yang bersangkutan dan tes yang baku secara nasional).
      PENGUKURAN PRESTASI
      Kegunaan:
      1. Instruksional
        sbg umpan balik guru atas keberhasilan atau kegagalan dalam usaha mencapai sasaran belajar.
        Fungsi formatif:
        Memberi umpan balik bagi siswa/guru
        • melanjutkan kemajuan guru
        • mengetahui kesalahan
        • menemukan dan mengubah cara belajar dll
         
      2. Fungsi Administratif
        • Seleksi dan penempatan: menjaring untuk memenuhi persyaratan.
        • Bersifat Sumatif: memberi status akhir, nilai akhir unit/semester, sertifikat tamat belajar.
        • Bersifat evaluatif, evaluasi:
          - program pendidikan dan latihan
          - tanggung jawab
          - menemukan indikator pendidikan: laporan keadaan pendidikan suatu negara
          - pembandingan status pendidikan suatu negara
         
      3. Fungsi Bimbingan
        • digunakan sebagai alat diagnostik psikoedukasional dlm bentuk bimbingan.
        • tes penjurusan memilih bidang studi
        • menemukan kemampuan yang belum tergali
         
      SIKAP => Traits : adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang.

      PENGUKURAN MINAT & SIKAP
      SIKAP : merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap hoby tertentu (kesiapan fisik dan psikis).
      Dihubungkan dengan 2 alternatif yaitu: senang / tidak senang, suka / tidak suka, menghindari/menuruti.
      MINAT : terkait dengan:
      • prestasi pendidikan, pekerjaan
      • kegiatan waktu luang
      • hubungan antara manusia

      TES BAKAT

      Adalah mengungkapkan kemampuan yang homogen, digunakan untuk memprediksikan performance yang akan datang.
      • Fungsi tes bakat: melengkapi tes kecerdasan membantu proses konsultasi pekerjaan seleksi dan klafikasi personal dibidang industri dan personal.
      • Macam tes : DAT, GATB, FACT, SAT, GRE.
      • DAT : Diferengtial Aptitude Tes untuk bimbingan pendidikan & pekerjaan SLTA, mengungkap 8 macam tugas: VR, NA, MR, SR, AR, CS and A, S, LU.
      • GATB : General Aptitude Test Battery yg digunakan konselor untuk menyelesaikan pegawai, ada 9 faktor: LA, VA, NA, SA, CP, MC, F, MD
      • FACT : Flanagan Aptitude Classification Test mengungkapkan kode ingatan, merakit objek, skala dan grafik, pemahaman, mengutip, komponen, table dan ungkapan.
      • SAT : Scholasyic Aptitude Test untuk memprediksi performance akademik.
      • GRE : General Record Examination untuk studi lanjut

      SEJARAH PERKEMBANGAN TES


      1. FASE PERSIAPAN ( .... - 1915)
        Mencari dan berusaha menyusun tes.
        - Binet
        - Cattel
        - Gilbert
        - F. Galton
        • Laboratorium eksp I didirikan di Leipzig tahun 1879 oleh Wundt, Eksp dibidang fisiologis dan fisika tentang kepekaan pada stimulasi visual (pendengaran, indra lain, waktu reaksi, dll) cermin tes psi.
        • James Mc Keen Cattel
          yang pertama kali mengemukakan istilah "Mental Tes" (1990) dalam literature psi untuk mengetahui tingkat intelektual individu :
          meliputi:
          -ukuran kekuatan
          -ingatan
          -waktu reaksi
          -kecepatan gerakan
          -ketajaman penglihatan dan pendengaran
        • Bolton (1892) bahwa memori merupakan indikasi intel.
        • Keaepelin (1895), tes mengungkapkan:
          - sensori sederhana
          - persepsi
          - memori
          - konsentrasi
          - perkira efek
        • Binet & Simon (1905)
          menyiapkan skala Binet-Simon untuk anak normal usia 3 - 11 tahun dan sejumlah anak yang mempunyai mental terbelakang.
      1. FASE NAIF (1915-1935)
        • menggunakan tes tanpa kritik
        • dipandang sebagai suatu yang serba dapat menentukan
        • tanpa mempertimbangkan kelemahan tes
        • berkembang pesat dalam bidang pendekatan
      2. FASE MENCARI TES YG BEBAS DARI PENGERUH KEBUDAYAAN (1935-1950)
        (Culture Free Test)
        • timbul keragu-raguan dan disadari bahwa tes bukan hal yang serba dapat menentukan
        • mengandung banyak kelemahan : budaya -> bahasa.
      3. FASE KRITIS (1950-SEKARANG)
        • bagaimanapun tes dipengaruhi kebudayaan
        • tes adalah salah satu alat ukur yang baik dan berguna, tetapi daya gunanya terbatas
        • penggunaannya harus bersikap kritis


      MACAM TES INTEL
      1. Binet & Simson
        1904 Alfred Binet (Psikolog): tes intel disusun sbg model untuk dasar penyusunan tes intel, selanjutnya tes ini disusun berdasarkan kebutuhan untuk anak normal dan tidak / kurang normal.
        1905 Theodora Simon (dokter): yg menaruh perhatian pada bidang pendidikan. Melakukan revisi tes (untuk usia 3 s/d 15 th)
      2. WB (Wechesler Belleve Scale) 1939
        POK VERBAL:
        - Information
        - Comprehension
        - Arithmatich
        - Similirities
        - Vocabulary
        - Digit Span
        - Digit Symbol Coding

        PERFORMANCE:
        - picture complation
        - picture arragement
        - block design
        - object assembly
        - mozes

        WAIS : Wechesler Adult Intelligence Scale. (untuk usia 16-17th / lebih)
        WISC : Wechsler Intel Scale for Children. (untuk usia 5-16th / lebih)
        WPPSI :Wechsler Preeschool and Primary Scale for Intel. (untuk usia 4-6,5th / lebih)
      3. Raven Progressive Matrices
      4. Tintum (tes intel umum)
      5. Bender Gestalt Test
      6. TKD (Test Kemampuan Diferensial), terdiri dari:
        • pengertian umum
        • menyelesaikan kaliamat
        • analogi verbal
        • pernyataan
        • hitungan
        • deret angka
        • melengkapi kalimat
        • mencari ketidaksamaan
        • menyusun potongan"
        • membedakan 2 gambar
        penggolongan tingkat intel berdasarkan:
        1. Intellectually Superior: subyek dinilai persentil (95 keatas)
        2. Defintely Above The Avarage Intellectual Capacity: subyek dinilai persentil (75 - 94)
        3. Intellectually Average: pokok subyek yg dinilai (25 - 74)
        4. Definitely Below Average Intellectual Capacity (5 - 24)
        5. Intellectually Defective (5 kebawah)
      7. TIKI (Test Intel Khusus Indonesia)
        - TIKI dasar
        - TIKI menengah
        - TIKI atas
      8. NST (Nijmeegse School Bekwaamhelds Test)
        test untuk mengukur/mengungkapkan kesiapan sekolah ke jenjang sekolah dasar.
        Diukur: kognitif; sosial emosi anak/penyesuaian sosial; kemampuan bekerja; kemandirian
        Terdiri dari 8 persoalan:
        • pengamatan & kemampuan membedakan
        • motorik halus
        • perbandingan besar dan jumlah
        • ketajaman pengamatan
        • pengamatan kritis
        • konsentrasi
        • daya ingat
        • pengamatan tentang obyek
        • pemahaman cerita
        • menggati orang
         
      KELEMAHAN TES INTELIGENSI
      1. Tergantung pada kebudayaan
      2. Tes inteligensi hanya cocok untuk jenis tingkah laku tertentu.
        Dibagi 4 golongan:
        • tingkah laku afektif
        • tingkah laku tradisional
        • tingkah laku rasional (nilai dan tujuan)
        • cocok untuk kepribadian tertentu. (penurut, ambisi, prinsip ekonomis, dll)
      3. Pertandingan kecerdasan IQ tidak semata-mata tergantung keturunan (dasar)
      4. Klasifikasi individu atas dasar IQ mengandung kelemahan
      5. Perbandingan kecerdasan (IQ) tidak konstan
      6. Berhubungan dengan materi tes

      TEORI INTELIGENSI
       Psi. Howard Gardner merumuskan intel ganda (Multiple Intelligences) 7 tipe inteligensi:
      1. Verbal / Linguistik, Fungsi:
        • membantu memahami arti kata dalam bentuk tulisan atau lisan
        • membantu untuk mengikuti aturan2 tata bahasa.
        • memahami, bunyi, irama, nada
        • memahami perubahan bahasa
      2. Logical / Mathematical
        • intel untuk membantu didalam menilai, mengukur, menimbang dan menghitung
        • memahami simbol2 numeric
        • cara penyelesaian masalah
      3. Visual / Spatia
        • sebagai dasar dlm seni visual termasuk: menggambar, melukis, memahat
        • kemampuan mengerjakan ruang tiga dimensi seperti desain industri & arsitektur.
        • membentuk mental image sehingga dapat digunakan untuk membayangkan dari sudut pandang orang lain
        • kemampuan menggambar & menerjemahkan peta, navigasi untuk menemukan jalan.
      4. Jasmani / Kinestetik
        kemampuan untuk menggunakan tubuh dgn berbagai cara untuk mengungkapkan keinginan yg diarahkan, sprt para penari, atletik, pekerja  konstruksi baja.
      5. Musik / Irama
        • kemampuan yg berhubungan dg irama melodi, bunyi, gerak dan pola dari semua intel kemampuan yg disebut diatas
        • intel musik mempunyai efek kesadaran tinggi pada otak
        • musik membuat senang, tenang atau menimbulkan inspirasi
        • dapat membuat kita bergerak lbh cepat/lambat, membeli lbh banyak produk si Supermarket / santai di elevator
        • musik dpt mempertahankan suatu irama yg tetap ketika latihan (senam), mengetik
        • musik membantu mengingat informasi (belajar smabil bernyanyi)
      6. Intra Personal
        melibatkan pengetahuan seseorang sprt: perasaan, tanggapan, emosi, yg cenderung diperankan didalam setiap situasi. Misalnya: memonitor pikiran membantu untuk melihat secara keseluruhan dan satu kesatuan terhadap kesadaran yg lbh tinggi.
      7. Intel personal
        • kemampuan untuk bekerja secara kelompok dg efektif
        • untik komunikasi secara verbal dg orang lain
        • menghargai perasaan orang lain
        • suasana hati, motivasi
      8. Naruralist
        • kemampuan untuk memahami simbol2 penting dari flora dan fauna, cuaca, fenomena2 lain dlm dunia yg sama
        • dapat membaca tanda2 atau isyarat alam
        • terkait dg kemampuan biologi
      INTEL BEHAVIOR

      Adalah intel dengan pikiran2 yg cerdas yg terwujud didalam suatu tindakan
      Terdiri dari:
      1. Persistance
        untuk tekun menelusuri suatu solusi alternative dan kreatif dalam memecahkan suatu masalah
      2. Decreasing Impulsivity
        untuk mengontrok keinginan untuk mencapai solusi yg baik
      3. Emphatic Listening
        kemampuan untuk mendengar n memahami pandangan orang lain
      4. Metacognition
        untuk memikirkan ttg proses pemikiran seseorang sebelum, selama dan setelah memecahkan masalah
      5. Flexibility Thinking
        Untuk mencoba pendekatan baru dan mempertimbangkan pandangan2 alternatif.
      6. Checking for Accuracy and Precision
        untuk memonitor pekerjaan, apakah pekerjaan sudah benar, ringkas dsb.
      7. Mengajukan pertnyaan dan permasalahan
        untuk mendapatkan dan berusaha mencari informasi
      8. Mengingat pengetahuan yg lalu dan menerapkan pada situasi2 baru.
        untuk mentransfer apa yang diketahui seseorang pada situasi2 yg baru
      9. Menggunakan bahasa dan logika yg tepat
        untuk mengingat hal2 dg nama2 yg benar dan untuk menetapkan konsep2 atau gagasan dg menggunakan kata2 diskritif dan tepat
      10. menggunakan semua perasaan
        menggunakan penglihatan, bunyi, sentuhan rasa n penciuman untuk mempelajari tentang orang2 yg berbeda
      11. Kreativitas
        untuk menguji opsi2 ganda, n solusi2 baru terhadap pemecahan masalah
      12. Ketangkasan sbg seorang perilaku
        untuk menggerakan dari perilaku sehingga merasa menikmati
       BAKAT

      Bakat adalah: suatu kondisi pada seseorang yang dengan suatu latihan khusus memungkinkannya mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus. Misalnya: kemampuan bahasa, kemampuan bermain musik, dll

      Faktor2 yang perlu diperhatikan pada pengembangan bakat adalah kematangan & diperolehnya latihan pada saat yang tepat.
      - Lingkungan yg mempengaruhi pengembangan bakat dpt berupa:
      • Lingkungan sosial, dmn proses pengembangan bakat dilakukan melalui proses sosialisasi, misalnya cara2 pengasuhan anak yg diterapkan dlm lingkungan sosial budaya tertentu. Kemiskinan rangsangan mental didalam pengasuhan anak dapat menghambat berkembangnya bakat.
      • Lingkungan pendidikan, dmn proses pengembangan bakat dilakukan melalui proses pendidikan formal yg diajarkan disekolah
      faktor lain yg mempengaruhi bakat adalah nilai (value), yaitu bagaimana seseorang meberi arti terhadap pekerjaan yg menjadi bakatnya.


      MASALAH DALAM LAPORAN PEMERIKSAAN PSI

      O.K yang harus diperhatikan:
      1. Laporan pemeriksaan psi yg ditulis hendaknya memperhatikan siapa yang meminta laporan tersebut.
      2. Laporan pemeriksaan psi tidak bisa dibuat seragam, dibedakan:
        - laporan bersifat ilmiah
        - laporan bersifat massal
        - untuk keperluan praktek
        - untuk keperluan khusus
        - untuk keperluan psikoterapi
        - untuk keperluan pengadilan
      3. Dalam menjelaskan mengenai isi laporan hendaknya dihindari proyeksi yg mungkin terjadi dari pemeriksaan interpreter kepada khusus kasus.
        atau menkambing hitamkan : dari pemeriksaan kepada klien / orang lain.
      4. Kerhasiaan perlu dijaga untuk melindungi kepentingan klien dan untuk melaksanakan kode etik psikologi.