Minggu, 31 Oktober 2010

Psikologi Psikodiagnostik

PENGERTIAN PSIKODIAGNOSTIK
Psikotes          : prosedur standar untuk mengukur sampel perilaku dan menguraikannya berdasarkan kategori, hasilnya digunakan untuk mendiagnosa dan memprediksi berdasarkan norma yang berlaku.
Diagnose         : kemampuan menggambarkan kondisi subyek yang diperiksa.
Prediksi           : memberikan estimasi performance.

PSIKOLOGI DIFERENSIAL
Psi. diferensial : psi. yang mempelajari perbedaan didalam fungsi psi. individu.
Psi. Umum        : mempelajari fungsi psikis secara umum.

PSI. DIFERENSIAL DILATAR BELAKANGI OLEH :
1.     KARAKTEROLOGI
Bertujuan untuk mengembalikan perbedaan azasi manusia kedalam tipe dasar yang sederhana.
2.     PSIKODIAGNOSTIK
Bertujuan untuk menentukan hubungan antara suatu keadaan atau gerakan manusia yang dapat diamati dari luar dgn cirri-ciri individu didalam dirinya untuk memahami karakter.
Contoh :
Fisiognomi    : menghubungkan sifat dengan raut wajah.
Prenologi (karinologi) : menghubungkan bentuk kepala dengan sifat manusia.
Grafologi      : tulisan tangan dengan sifat manusia.
Mandel          : hukum Mandel
Galtom          : perbedaan faali
Cattel              : Mental tes

STRUKTUR PSIKIS ATAU CIRI-CIRI PSIKIS INDIVIDU
1.     1. GEJALA  : Segela sesuatu yang dialami atau ditangkap secara langsung.
-         Gejala psikis  : hanya dapat diketahui oleh individu yang bersangkutan.
-         Gejala Fisik    : selain individu dapat diamati oleh orang lain (ekspresi wajah). 

2.     AKT         : serangkaian gejala yang mempunyai kesatuan dan mempunyai tujuan, serta berlangsung didalam kurun waktu tertentu.
-         Ada masa awal dan akhir
-         Akt member segala arah
Akt fisik           : berjalan ke ……………………
Akt psikis        : memikirkan pemecahan masalah.

3.     DIPOSISI       : adalah penyebab dari akt & gejala, waktu berlangsung tidak terbatas.
Contoh : tempramen, sifat, bakat, kemampuan
Psikis : kepekaan perasaan
Fisik : pencemaran buruk
Netral : kemampuan menyesuaikan diri

APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK
1.     PSIKOLOGI PENDIDIKAN
2.     PSIKOLOGI KLINIS
3.     PSIKOLOGI SOSIAL
4.     PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
5.     PSIKOLOGI UMUM DAN EKSPERIMEN
6.     PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

PENGGUNAAN PSIKODIAGNOSTIK
1.     CLINICAL SETTING : digunakan pada usaha mendeteksi gangguan psikis yg dialami individu/klien dan mengukur kemampuan/kekuatan pribadi yang dimiliki individu, sehingga dapat diterapkan pola terapi/treatment yang efektif. Contoh: di RS, pusat kesehatan mental, klinik-klinik konsultasi Psi.
2.     LEGAL SETTING      :  penggunaan di pengadilan, rumah pemasyarakatan, tempat-tempat rehabilitasi yang berhubungan dengan masalah tindakan kejahatan, pusat rehabilitasi penderita narkotika.
3.     EDUCATIONAL AND VOCATIONAL GUIDANCE : focus pemeriksaannya lebih ditekankan bidang pengembangan studi dan kerja. Digunakan di sekolah, universitas, pusat-pusat latihan dan pusat bimbingan karir.
4.     EDUCATIONAL AND VOCATIONAL SELECTION :  digunakan untuk rekuitment diperusahaan dan bidang pekerjaan, penempatan, mutasi, dll.
5.     RESEARCH SETTING          : untuk kepentingan pengembangan ilmu dan pengmbangan tehnik serta metode diagnostic. Digunakan dilingkup akademik dan perguruan tinggi.

METODE PSIKODIAGNOSTIK
1.     OBSERVASI
Suatu aktifitas dg sengaja dan sistimatis mengamati aktifitas individu dan tingkah laku individu dg menggunakan alat utama penyelidikan adalah : INDRA.
Situasi Observasi:
-         Natural setting/alamiah
-         Simulated Setting/Tiruan
-         Laboratorium
            Ditinjau dari aspek yang diobservasi/diamati:
-         Event Sampling        : yang diamati hanya beberapa aspek tingkah laku pada saat tertentu.
-         Time Sampling          : yang dicatat dan diamati adalah apa saja yang dilakukan individu pada waktu tertentu.
            Klasifikasi Metode Observasi
·        Non partisipan
·        Partisipan
·        Situasi eksperimen

2.     METODE ANGKET
Angket : suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab dan atau daftar isian yang harus diisi yang berdasarkan pd sejumlah subyek atas jawaban atau isian tersebut.
Klasifikasi Angket :
·        Berdasarkan atas siapa yang menjawab/mengisi
-         Langsung
-         Tidak langsung
·        Berdasarkan bentuk
-         Terbuka
-         Tertutup
·        Berdasarkan factor/aspek yang diukur
-         Umum
-         Khusus
            Kebaikan :
·        Biaya relative murah
·        Waktu lebih singkat
·        Dapat dilakukan pd subjek dg jumlah besar
·        Mudah digunakan dan dilaksanakan
            Kelemahan :
·        Tidak mudah merumuskan terlebih dahulu masalah yang ingin diteliti
·        Bahasa mudah dipahami, tidak selalu mempunyai arti yang sama
·        Akurasi data kurang, bila mendapatkan informasi terlebih dahulu

3.     METODE WAWANCARA
Adalah yg berdasarkan pada laporan verbal dimana terdapat hubungan langsung antara penyelidik dengan yang diselidiki.
Wawancara adalah suatu situasi dimana terjadi pertukaran pandangan & informasi antara dua orang yang saling bertemu / berhubungan.

Dalam wawancara:
1. komunikasi berbentuk verbal & non verbal
2. sangat penting untuk membentuk relasi antar personal
3. pertanyaan mempunyai tujuan & arah

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan:
1. waktu 
2. isi wawancara
3. respon yang diharapkan  
- jawaban yang terbuka
- jawaban yang tertutup 
4. umpan balik : suatu usaha untuk memperjelas informasi yang diperoleh.

Paraphrasing : mengungkapkan kembali apa yg dikatakan dari orang yg diwawancarai.
Perception Checking : mencari kesamaan persepsi dari yang mewawancarai & yg diwawancarai.

kelebihan wawancara :
1. merupakan tehnik yg tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi
2. dapat dilaksanakan pada setiap individu & pd setiap tingkat usia
3. tidak dibatasi oleh kemampuan membaca atau menulis
4. bisa dilakukan serempak sambil diobservasi
5. data yang masuk lebih banyak & lebih tepat
6. kerahasiaan pribadi lebih terjamin

Kelemahan :
1. membutuhkan waktu, tenaga dan biaya lebih banyak
2. sangat tergantung individu yang di wawancarai 
3. dilaksanakan oleh orang yang ahli
4. mudah dipengaruhi oleh situasi sekitar 
5. subyektifitas sangat mempengaruhi hasil

METODE PENGUMPULAN BAHAN-BAHAN
Klasifikasi :
a. Alat-alat permainan : bagaimana ia bermain, memainkan apa, alat yang digunakan dan hasil akhir.
b. Hasil karya : dipandang sebagai pengabdian dari pada tingkah laku. Hasil karya: puisi, prosa, gambaran, dan tulisan tangan. Kedudukan: sbg metode pelengkap.

METODE BIOGRAFIS
Metode yg mempergunakan bahan-bahan yg berwujud tulisan mengenai kehidupan subyek yg diselidiki. baik tulisan yg dibuat oleh subyek sendiri maupun oleh orang lain.
a. Biografi
b. Otobiografi
c. Buku Harian
d. Kenang-kenangan masa muda
e. Case History

TES
adalah pertanyaan-pertanyaan yg harus dijawab dan atau perintah-perintah yg harus dijalankan, dan berdasarkan atas bagaimana teste menjawab pertanyaan dan atau melakukan perintah penyelidiki dapat mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan dg standart atau dg testee yg lain.
SYARAT TES YANG BAIK :
1. Valid
2. Reliabel
3. Distandardisasi
4. Obyektif
5. Diskriminatif
6. Komprehensif
7. Mudah digunakan

1. VALIDITA TES
adalah taraf sejauh mana tes tsb mengukur apa yg seharusnya diukur dan seberapa baik tes bisa mengukur (tinggi validita -> mengenai sasaran)

MACAM-MACAM VALIDITA
1. Face validity
- suatu tes dipandang valid kalau nampaknya memang telah mengukur apa yg seharusnya diukur.
- bukan ukuran validita yg dpt dipakai sebagai sandaran

2. Content validity (validita isi)
- seberapa jauh tes mengungkapkan pengatahuan testee mengenai sesuatu hal / pelajaran tertentu.
- tidak menanyakan apa yang seharusnya diketahui, tetapi apa yg sebenarnya diketahui
- biasanya digunakan di dalam lapangan prestasi

3. Construct validity = logical validity = validity by definition
4. - predictive validity
validita yg lbh menunjukan kpd hubungan antara tes dan score, dg keadaan diwaktu yg akan datang
    - concurrent validity
validita yg lbh menunjukan kpd hub anatara tes dan score yg dicapai dg keadaan sekarang.

5. Factorial validity (teori faktor)
validita suatu tes diuji dri faktor-faktor yg ingin diukur dg tes tsb.
Tes yg disusun sesuai dg faktor-faktor yg ada analisa faktor dpt diketahui validita.


Tehnik validitas :
Dgn mencari korelasi tes yang diselidiki dg sesuatu yg dipandang valid yang disebut KRITERIA.
Kriterium : menunjukan suatu fakta atau kejadian yg diramalkan oleh tes tsb.


MACAM-MACAM KRITERIA :
1. Kriteria Luar (external criterion) : kriteria yg berasal dari luar tes yang diselidiki validitanya.
2. Kriteria Dalam (internal criterion) : kriteria yg berasal dari dlm tes yg diselidiki, berupa total score dari tes tsb.


JENIS-JENIS KRITERIA :
1. Kriterium objektif : semua fakta ttg presrasi / perilaku yg dikatakan berhasil yg dituntut dlm suatu tugas tertentu.
Contoh : 
- kriterium mengetik : jumlah huruf yg diketik
- olah raga : jumlah medali
- keberhasilan : rata-rata nilai B


2. Kriterium subjektif : pendapat ahli atau kompetent yg bersifat subyektif yg mengetahui permasalahan tertentu ttg perilaku yg harus dicapai.
Kelemahan : persepsi orang berbeda


3. Kriterium langsung : berupa bentuk perilaku, sikap, tindakan yg nyata sbg ukuran yg telah ditetapkan sebelumnya.


4. Kriterium intermedier : kriteria yg dipakai sbg patokan pada apa yg harus dicapai subyek selama suatu tugas dilaksanakan.

5. Kriterium akhir : pd akhir'a ssorang dituntut dan dharapkan menunjukan suatu prestasi dan keterampilan tertentu.




2. RELIABILITA
adalah suatu tes sejauh mana tes tsb sama dgn dirinya atau disebut konsistensi (keajegan) suatu tes -> hasil pengukuran dpt dipercaya dimana dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran pada subyek yg sama, hasilnya relatif sama.
RELIABILITA DAPAT DITENTUKAN DGN BEBERAPA CARA:
a. Stabilitas : diperoleh dgn cara setelah beberapa waktu lamanya, subyek di tes dgn tes yg sama, kenudian kedua hasilnya dibandingkan. (test re test approach)


b. Ekivalensi : membandingkan hasil tes dgn tes yg lain yg pararel (ekivalen).


3. STANDARISASI
suatu tes bertujuan agar testee (yang dites) dg tes tersebut, mendapat perlakuan (situasi) yg benar-benar sama. Sehingga hasilnya dapat dibandingkan dari satu subyek dgn subyek yg lain. Dan dari satu masa ke masa yg lain.


Yg perlu dibakukan kedalam tes :
a. Materi
  • bahan untuk membuat tes (kertas, tinta, pensil dsb)
  • item-itemnya (kata-kata, gambar, tanda ukurannya dsb)
b. Penyelenggaraan :
  • meja, alat tlis, penerangan
  • situasi (suhu, ketenangan dsb)
  • cara penyajian
  • waktu
c. Cara pemberian score :
  • pertimbangan2 (kunci)
  • batas, bonus dsb
d. Interprestasi :
  • terhadap hasil testing yg sama harus memberikan interprestasi yg sama.

4. OBYEKTIF
Nilai yg diberikan akan memberi hasil yg sama bila dinilai oleh pemeriksa yg berbeda.

5. DISKRIMINATIF
Tes harus mampu menunjukan perbedaan-perbedaan yg kecil mengenai sifat (faktor) tertentu pada individu yg berbeda-beda.
Indeks yg menunjukan diskriminasi disebut daya pembeda.

6. KOMPREHENSIF
Tes yg dapat sekaligus mengungkap / menyelidiki banyak hal.
Misal tes prestasi : dlm tes prestasi mampu mengungkap sgla pengetahuan yg dipelajari.
-> dpt mencegah spekulasi dari testee 




KONSEP-KONSEP PENGUKURAN
Perinsip penggunaan tes psikologi:
  1. valid, reliabel, standarisasi, obyektif, diskriminatif, komprehensif mudah digunakan.
  2. penyelenggaraan tes psikologi & hal-hal yg perlu diperhatikan didalam penyelenggaraan tes psikologi.
  3. pengendalian penggunaan tes
  4. penguji yg berkualitas
METODE PSIKODIAGNOSTIK
  1. Pendekatan Kualitatif : kelebihan: kepekaan memahami gejala psikologi penyesuaian teori lebih komprehensif, profesi onalitas meningkat, polivalensi (memberikan banyak kemungkinan). Kelemahan: kurang efesien & subyektif.
  2. Pendekatan Kuantitatif : kelebihan: obyektif & efesien. kelemahan: - mengabaikan dinamika, - hanya mepersoalkan benar/salah, -monovalensi (mengenal 1 kemungkinan).

PENYELENGGARAAN PSIKOTES
  1. Orientasiteoritik/paham konstruksi teoritik dari tes.
  2. Pertimbangan praktis. Kemampuan testee disesuaikan apa yg dituntut oleh tes, disesuaikan tujuan pemeriksaan.
  3. persiapan, raport, pengetesan, penyelesaian dan pemberian score.
  4. Pertimbangan etika dan sosial
  5. Tes anxiety: perasaan cemas ketika menghadapi tes 
  6. Dampak pelatihan terhadap hasil tes (coaching dan sophistication)
  7. Examiner dan ubahan situasional
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN PENYELENGGARAAN PSIKOTES
  • Kondisi pengetesan : ikuti prosedur standar, catat jika temukan kondisi testing yg tidak biasa sbg bahan interprestasi (observasi).
  • keamanan isi tes
  • Tanggung jawab penerbit tes
  • Perlindungan privasi
  • Kerahasiaan
PENGENDALIAN PENGGUNAAN PSIKOTES
Terdapat 2 alasan untuk mengendalikan penggunaan tes psikologi yaitu: 
  • Tes diselenggarakan oleh orang yg benar-benar qualified, baik dlm administrasi demikian pula cara pemberian score.
  • Untuk mencegah familiaritas dg isi tes, yg akan mengakibatkan tes tidak valid.
KETERBATASAN TES PSIKOLOGI
  1. Keterbatasan dlm penyelenggaraan tes: validitas, reliabilitas, objektivitas, & standardized.
  2. Efisiensi dan CAT Computerized Adaptive Testing
  3. Aspek yg diungkap
  4. Komunikasi hasil tes : bermakna & berguna, memadai, karakteristik konsumen, faktual dan rasional.

FAKTOR-FAKTOR YG HARUS DIPERTIMBANGKAN :
  1. Karakteristik Rangsangan Tes : isi tes, format dari tes ditinjau dari segi kecepatan melaksanakan, cara menjawabnya, keterkaitan pada kultur, dll
  2. Karakteristik Situasi : metode pelaksanaan, konteks interpersonal sperti pengaruh dari pemeriksa, gangguan fisik: suara, cahaya, individual/klasikal.
  3. Karakteristik dari Individu : tujuan dari individu untuk diperiksa, gaya merespon, kondisi fisiologi: letih, emosi, dll. 
PERAN PENGUKURAN
Ada 2 macam kategori instrumen:
  1. Instrumen yang digunakan untuk prediksi dan diagnostik kesiapan belajar dalam berbagai tingkat dan macam pendidikan.
  2. Instrumen yang mengukur prestasi belajar (tes yang disusun guru yang bersangkutan dan tes yang baku secara nasional).
PENGUKURAN PRESTASI
Kegunaan:
  1. Instruksional
    sbg umpan balik guru atas keberhasilan atau kegagalan dalam usaha mencapai sasaran belajar.
    Fungsi formatif:
    Memberi umpan balik bagi siswa/guru
    • melanjutkan kemajuan guru
    • mengetahui kesalahan
    • menemukan dan mengubah cara belajar dll
     
  2. Fungsi Administratif
    • Seleksi dan penempatan: menjaring untuk memenuhi persyaratan.
    • Bersifat Sumatif: memberi status akhir, nilai akhir unit/semester, sertifikat tamat belajar.
    • Bersifat evaluatif, evaluasi:
      - program pendidikan dan latihan
      - tanggung jawab
      - menemukan indikator pendidikan: laporan keadaan pendidikan suatu negara
      - pembandingan status pendidikan suatu negara
     
  3. Fungsi Bimbingan
    • digunakan sebagai alat diagnostik psikoedukasional dlm bentuk bimbingan.
    • tes penjurusan memilih bidang studi
    • menemukan kemampuan yang belum tergali
     
SIKAP => Traits : adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang.

PENGUKURAN MINAT & SIKAP
SIKAP : merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap hoby tertentu (kesiapan fisik dan psikis).
Dihubungkan dengan 2 alternatif yaitu: senang / tidak senang, suka / tidak suka, menghindari/menuruti.
MINAT : terkait dengan:
  • prestasi pendidikan, pekerjaan
  • kegiatan waktu luang
  • hubungan antara manusia

TES BAKAT

Adalah mengungkapkan kemampuan yang homogen, digunakan untuk memprediksikan performance yang akan datang.
  • Fungsi tes bakat: melengkapi tes kecerdasan membantu proses konsultasi pekerjaan seleksi dan klafikasi personal dibidang industri dan personal.
  • Macam tes : DAT, GATB, FACT, SAT, GRE.
  • DAT : Diferengtial Aptitude Tes untuk bimbingan pendidikan & pekerjaan SLTA, mengungkap 8 macam tugas: VR, NA, MR, SR, AR, CS and A, S, LU.
  • GATB : General Aptitude Test Battery yg digunakan konselor untuk menyelesaikan pegawai, ada 9 faktor: LA, VA, NA, SA, CP, MC, F, MD
  • FACT : Flanagan Aptitude Classification Test mengungkapkan kode ingatan, merakit objek, skala dan grafik, pemahaman, mengutip, komponen, table dan ungkapan.
  • SAT : Scholasyic Aptitude Test untuk memprediksi performance akademik.
  • GRE : General Record Examination untuk studi lanjut

SEJARAH PERKEMBANGAN TES


  1. FASE PERSIAPAN ( .... - 1915)
    Mencari dan berusaha menyusun tes.
    - Binet
    - Cattel
    - Gilbert
    - F. Galton
    • Laboratorium eksp I didirikan di Leipzig tahun 1879 oleh Wundt, Eksp dibidang fisiologis dan fisika tentang kepekaan pada stimulasi visual (pendengaran, indra lain, waktu reaksi, dll) cermin tes psi.
    • James Mc Keen Cattel
      yang pertama kali mengemukakan istilah "Mental Tes" (1990) dalam literature psi untuk mengetahui tingkat intelektual individu :
      meliputi:
      -ukuran kekuatan
      -ingatan
      -waktu reaksi
      -kecepatan gerakan
      -ketajaman penglihatan dan pendengaran
    • Bolton (1892) bahwa memori merupakan indikasi intel.
    • Keaepelin (1895), tes mengungkapkan:
      - sensori sederhana
      - persepsi
      - memori
      - konsentrasi
      - perkira efek
    • Binet & Simon (1905)
      menyiapkan skala Binet-Simon untuk anak normal usia 3 - 11 tahun dan sejumlah anak yang mempunyai mental terbelakang.
  1. FASE NAIF (1915-1935)
    • menggunakan tes tanpa kritik
    • dipandang sebagai suatu yang serba dapat menentukan
    • tanpa mempertimbangkan kelemahan tes
    • berkembang pesat dalam bidang pendekatan
  2. FASE MENCARI TES YG BEBAS DARI PENGERUH KEBUDAYAAN (1935-1950)
    (Culture Free Test)
    • timbul keragu-raguan dan disadari bahwa tes bukan hal yang serba dapat menentukan
    • mengandung banyak kelemahan : budaya -> bahasa.
  3. FASE KRITIS (1950-SEKARANG)
    • bagaimanapun tes dipengaruhi kebudayaan
    • tes adalah salah satu alat ukur yang baik dan berguna, tetapi daya gunanya terbatas
    • penggunaannya harus bersikap kritis


MACAM TES INTEL
  1. Binet & Simson
    1904 Alfred Binet (Psikolog): tes intel disusun sbg model untuk dasar penyusunan tes intel, selanjutnya tes ini disusun berdasarkan kebutuhan untuk anak normal dan tidak / kurang normal.
    1905 Theodora Simon (dokter): yg menaruh perhatian pada bidang pendidikan. Melakukan revisi tes (untuk usia 3 s/d 15 th)
  2. WB (Wechesler Belleve Scale) 1939
    POK VERBAL:
    - Information
    - Comprehension
    - Arithmatich
    - Similirities
    - Vocabulary
    - Digit Span
    - Digit Symbol Coding

    PERFORMANCE:
    - picture complation
    - picture arragement
    - block design
    - object assembly
    - mozes

    WAIS : Wechesler Adult Intelligence Scale. (untuk usia 16-17th / lebih)
    WISC : Wechsler Intel Scale for Children. (untuk usia 5-16th / lebih)
    WPPSI :Wechsler Preeschool and Primary Scale for Intel. (untuk usia 4-6,5th / lebih)
  3. Raven Progressive Matrices
  4. Tintum (tes intel umum)
  5. Bender Gestalt Test
  6. TKD (Test Kemampuan Diferensial), terdiri dari:
    • pengertian umum
    • menyelesaikan kaliamat
    • analogi verbal
    • pernyataan
    • hitungan
    • deret angka
    • melengkapi kalimat
    • mencari ketidaksamaan
    • menyusun potongan"
    • membedakan 2 gambar
    penggolongan tingkat intel berdasarkan:
    1. Intellectually Superior: subyek dinilai persentil (95 keatas)
    2. Defintely Above The Avarage Intellectual Capacity: subyek dinilai persentil (75 - 94)
    3. Intellectually Average: pokok subyek yg dinilai (25 - 74)
    4. Definitely Below Average Intellectual Capacity (5 - 24)
    5. Intellectually Defective (5 kebawah)
  7. TIKI (Test Intel Khusus Indonesia)
    - TIKI dasar
    - TIKI menengah
    - TIKI atas
  8. NST (Nijmeegse School Bekwaamhelds Test)
    test untuk mengukur/mengungkapkan kesiapan sekolah ke jenjang sekolah dasar.
    Diukur: kognitif; sosial emosi anak/penyesuaian sosial; kemampuan bekerja; kemandirian
    Terdiri dari 8 persoalan:
    • pengamatan & kemampuan membedakan
    • motorik halus
    • perbandingan besar dan jumlah
    • ketajaman pengamatan
    • pengamatan kritis
    • konsentrasi
    • daya ingat
    • pengamatan tentang obyek
    • pemahaman cerita
    • menggati orang
     
KELEMAHAN TES INTELIGENSI
  1. Tergantung pada kebudayaan
  2. Tes inteligensi hanya cocok untuk jenis tingkah laku tertentu.
    Dibagi 4 golongan:
    • tingkah laku afektif
    • tingkah laku tradisional
    • tingkah laku rasional (nilai dan tujuan)
    • cocok untuk kepribadian tertentu. (penurut, ambisi, prinsip ekonomis, dll)
  3. Pertandingan kecerdasan IQ tidak semata-mata tergantung keturunan (dasar)
  4. Klasifikasi individu atas dasar IQ mengandung kelemahan
  5. Perbandingan kecerdasan (IQ) tidak konstan
  6. Berhubungan dengan materi tes

TEORI INTELIGENSI
 Psi. Howard Gardner merumuskan intel ganda (Multiple Intelligences) 7 tipe inteligensi:
  1. Verbal / Linguistik, Fungsi:
    • membantu memahami arti kata dalam bentuk tulisan atau lisan
    • membantu untuk mengikuti aturan2 tata bahasa.
    • memahami, bunyi, irama, nada
    • memahami perubahan bahasa
  2. Logical / Mathematical
    • intel untuk membantu didalam menilai, mengukur, menimbang dan menghitung
    • memahami simbol2 numeric
    • cara penyelesaian masalah
  3. Visual / Spatia
    • sebagai dasar dlm seni visual termasuk: menggambar, melukis, memahat
    • kemampuan mengerjakan ruang tiga dimensi seperti desain industri & arsitektur.
    • membentuk mental image sehingga dapat digunakan untuk membayangkan dari sudut pandang orang lain
    • kemampuan menggambar & menerjemahkan peta, navigasi untuk menemukan jalan.
  4. Jasmani / Kinestetik
    kemampuan untuk menggunakan tubuh dgn berbagai cara untuk mengungkapkan keinginan yg diarahkan, sprt para penari, atletik, pekerja  konstruksi baja.
  5. Musik / Irama
    • kemampuan yg berhubungan dg irama melodi, bunyi, gerak dan pola dari semua intel kemampuan yg disebut diatas
    • intel musik mempunyai efek kesadaran tinggi pada otak
    • musik membuat senang, tenang atau menimbulkan inspirasi
    • dapat membuat kita bergerak lbh cepat/lambat, membeli lbh banyak produk si Supermarket / santai di elevator
    • musik dpt mempertahankan suatu irama yg tetap ketika latihan (senam), mengetik
    • musik membantu mengingat informasi (belajar smabil bernyanyi)
  6. Intra Personal
    melibatkan pengetahuan seseorang sprt: perasaan, tanggapan, emosi, yg cenderung diperankan didalam setiap situasi. Misalnya: memonitor pikiran membantu untuk melihat secara keseluruhan dan satu kesatuan terhadap kesadaran yg lbh tinggi.
  7. Intel personal
    • kemampuan untuk bekerja secara kelompok dg efektif
    • untik komunikasi secara verbal dg orang lain
    • menghargai perasaan orang lain
    • suasana hati, motivasi
  8. Naruralist
    • kemampuan untuk memahami simbol2 penting dari flora dan fauna, cuaca, fenomena2 lain dlm dunia yg sama
    • dapat membaca tanda2 atau isyarat alam
    • terkait dg kemampuan biologi
INTEL BEHAVIOR

Adalah intel dengan pikiran2 yg cerdas yg terwujud didalam suatu tindakan
Terdiri dari:
  1. Persistance
    untuk tekun menelusuri suatu solusi alternative dan kreatif dalam memecahkan suatu masalah
  2. Decreasing Impulsivity
    untuk mengontrok keinginan untuk mencapai solusi yg baik
  3. Emphatic Listening
    kemampuan untuk mendengar n memahami pandangan orang lain
  4. Metacognition
    untuk memikirkan ttg proses pemikiran seseorang sebelum, selama dan setelah memecahkan masalah
  5. Flexibility Thinking
    Untuk mencoba pendekatan baru dan mempertimbangkan pandangan2 alternatif.
  6. Checking for Accuracy and Precision
    untuk memonitor pekerjaan, apakah pekerjaan sudah benar, ringkas dsb.
  7. Mengajukan pertnyaan dan permasalahan
    untuk mendapatkan dan berusaha mencari informasi
  8. Mengingat pengetahuan yg lalu dan menerapkan pada situasi2 baru.
    untuk mentransfer apa yang diketahui seseorang pada situasi2 yg baru
  9. Menggunakan bahasa dan logika yg tepat
    untuk mengingat hal2 dg nama2 yg benar dan untuk menetapkan konsep2 atau gagasan dg menggunakan kata2 diskritif dan tepat
  10. menggunakan semua perasaan
    menggunakan penglihatan, bunyi, sentuhan rasa n penciuman untuk mempelajari tentang orang2 yg berbeda
  11. Kreativitas
    untuk menguji opsi2 ganda, n solusi2 baru terhadap pemecahan masalah
  12. Ketangkasan sbg seorang perilaku
    untuk menggerakan dari perilaku sehingga merasa menikmati
 BAKAT

Bakat adalah: suatu kondisi pada seseorang yang dengan suatu latihan khusus memungkinkannya mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus. Misalnya: kemampuan bahasa, kemampuan bermain musik, dll

Faktor2 yang perlu diperhatikan pada pengembangan bakat adalah kematangan & diperolehnya latihan pada saat yang tepat.
- Lingkungan yg mempengaruhi pengembangan bakat dpt berupa:
  • Lingkungan sosial, dmn proses pengembangan bakat dilakukan melalui proses sosialisasi, misalnya cara2 pengasuhan anak yg diterapkan dlm lingkungan sosial budaya tertentu. Kemiskinan rangsangan mental didalam pengasuhan anak dapat menghambat berkembangnya bakat.
  • Lingkungan pendidikan, dmn proses pengembangan bakat dilakukan melalui proses pendidikan formal yg diajarkan disekolah
faktor lain yg mempengaruhi bakat adalah nilai (value), yaitu bagaimana seseorang meberi arti terhadap pekerjaan yg menjadi bakatnya.


MASALAH DALAM LAPORAN PEMERIKSAAN PSI

O.K yang harus diperhatikan:
  1. Laporan pemeriksaan psi yg ditulis hendaknya memperhatikan siapa yang meminta laporan tersebut.
  2. Laporan pemeriksaan psi tidak bisa dibuat seragam, dibedakan:
    - laporan bersifat ilmiah
    - laporan bersifat massal
    - untuk keperluan praktek
    - untuk keperluan khusus
    - untuk keperluan psikoterapi
    - untuk keperluan pengadilan
  3. Dalam menjelaskan mengenai isi laporan hendaknya dihindari proyeksi yg mungkin terjadi dari pemeriksaan interpreter kepada khusus kasus.
    atau menkambing hitamkan : dari pemeriksaan kepada klien / orang lain.
  4. Kerhasiaan perlu dijaga untuk melindungi kepentingan klien dan untuk melaksanakan kode etik psikologi.

2 komentar:

  1. macam-macam psikodiagnostik itu apa saja?

    BalasHapus
  2. penjelasan observasi non partisipan, partisipan, dan non eksperimen??

    BalasHapus